Indonesia Bidik Peluang Bisnis dari Layanan Pertukaran Awak Kapal
Adanya pertukaran awak kapal ini akan menggerakkan perekonomian daerah di masa pandemi. Baik itu melalui penggunaan hotel untuk keperluan transit atau karantina dan belanja para pelaut saat berada di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menyepakati dibukanya 5 pelabuhan untuk dijadikan titik pergantian awak kapal internasional. Lima pelabuhan tersebut antara lain Tanjung Priok, Merak, Batam, Bali, dan Makassar.
Adanya pertukaran awak kapal ini akan menggerakkan perekonomian daerah di masa pandemi. Baik itu melalui penggunaan hotel untuk keperluan transit atau karantina dan belanja para pelaut saat berada di Indonesia.
-
Bagaimana Kementan membantu mengatasi kendala ketersediaan air di Kabupaten Tanah Laut? Seperti yang terjadi Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut ini. Tapi sudah dilakukan langkah mitigasi berupa pembuatan Sumur Tanah Dalam/Submersible.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) untuk meningkatkan keberlanjutan sumber daya perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) menjamin ketertelusuran sekaligus keberlanjutan sumber daya perikanan, khususnya ikan konsumsi.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Bagaimana Kementan menggarap lahan di Merauke? “Insyaallah kita akan garap pertama adalah kita sudah putuskan langsung kita garap 20 ribu hektare optimalisasi lahan dan anggarannya kami setujui hari ini dan mulai hari ini kita kerjakan. Kalau ini berhasil dengan baik, kita akan bergeser mengelola 500 ribu hektare dari potensi 1,2 juta hektare. Ini kami sudah rintis 2016-2017 bersama Pak Bupati 10 ribu hektare dan berhasil, sekarang ini sudah panen," ungkap Mentan Amran.
"Indonesia bisa dapat potensi pendapatan negara antara Rp5 triliun sampai Rp10 triliun kalau kita bisa fasilitasi turun naiknya pelaut di Batam, Merak, Bali dan Makassar," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Basilio Dias Araujo dalam Konferensi Pers Virtual terkait Isu Perlindungan Pelaut, Jakarta, Rabu (17/2).
Basilio menjelaskan, di Batam terdapat Selat Malaka yang merupakan jalur lintas internasional. Setidaknya dalam satu tahun ada 90 ribu kapal yang melintas di sana.
Dalam satu kapal ada pergantian awak kapal sekitar 5-10 orang. Bila satu orang awak kapal membelanjakan uangnya Rp5 juta, maka potensi penerimaan negara di Batam sekitar Rp2,25 triliun sampai Rp4,5 triliun.
Begitu juga dengan wilayah lainnya. Di Merak potensi kapal yang melintas sebesar 56 ribu kapal. Di Bali 30 ribu kapal dan di Makassar 20 ribu kapal. Sehingga penerimaan negara dalam satu tahun sekitar Rp4,9 triliun sampai Rp9,8 triliun.
Sayangnya kata Basilio peluang-peluang ini belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Padahal ini bisa mendatangkan banyak devisa dari setiap kapal asing yang melakukan pertukaran awak di wilayah Indonesia.
"Akan tetap ini belum kita manfaatkan dengan baik," kata dia.
Angka tersebut baru dari sisi pergerakan awak kapal. Belum termasuk aktivitas pengisian bensin, bunkering (minyak) dan perbekalan kapal untuk berlayar.
"Itu baru manusianya, belum soal bunkering, belum bicara provision itu potensinya bisa lebih dari USD 100 miliar," kata dia.
Siapkan Diri
Untuk itu, pihaknya mendorong semua kementerian lembaga dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Hukum dan HAM dan lembaga yang menangani pandemi Covid-19 untuk menyiapkan diri. Pelabuhan-pelabuhan Indonesia harus bisa menerapkan protokol kesehatan sesuai standar organisasi dunia agar program ini bisa dilakukan di Indonesia.
"Semua lembaga kita siap dengan semua protokol Covid-19 sesuai standar IMO, WHO, ILO, jadi ada standar standar yang dipakai di pelabuhan kita untuk bisa layani crew change," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)