Indonesia bisa contek cara Taiwan cetak pengusaha
Pelaku usaha dibantu dana research dari negara.
Jumlah pengusaha di Indonesia dinilai masih sangat kurang jika dibandingkan dengan total penduduk. Masyarakat Indonesia masih memilih kerja dengan orang lain dibandingkan merintis usaha sendiri. Padahal, pengusaha ikut menjadi penentu majunya sebuah negara.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, mengatakan Taiwan punya cara efektif menciptakan pengusaha. Cara ini juga bisa dicontek Indonesia.
-
Siapa suami Winda? Diketahui Winda dinikahi anggota TNI AD bernama Achmad Zaki yang kini berpangkat Mayor Inf.
-
Siapa yang berperan sebagai Wiro Sableng? Herning Sukendro mencapai puncak ketenaran di dunia hiburan melalui film "WIRO SABLENG" pada tahun 1995.
-
Siapa Kaisar Wu? Kaisar Wu adalah seorang penguasa dari dinasti Zhou Utara di Tiongkok kuno.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Kapan KRT Wiroguno wafat? Wafat pada 1937KRT Wiroguno wafat dan disemayamkan di makam raja-raja Imogiri pada tahun 1937.
-
Siapa Ki Arsantaka? Ki Arsantaka merupakan putra dari Bupati Onje II, pemimpin Kadipaten Onje (cikal bakal Kabupaten Purbalingga).
"Dua tahun lalu saya di Taiwan. Taiwan itu ada dana research. Mekanisme pelaku usaha dibantu dengan itu. Pemerintah kasih uang untuk research and development," kata Yugi di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (26/11).
Menurutnya, pemerintah bisa menerapkan kebijakan seperti Taiwan. Sebagai contoh, pemerintah memberi dana untuk research rumput laut yang kemudian diolah. Hasil olahan tersebut kemudian bisa di ekspor ke berbagai negara. Negara juga akan diuntungkan dengan masuknya devisa hasil ekspor.
"Di Indonesia sekarang membangun pelaku usaha, sendiri. Kita jalan sendiri, cari kredit sendiri, ngapain sendiri. Rumput laut itu bisa diteliti jadi produk segala macam, termasuk make up. Kalau teliti sendiri mahal," cetusnya.
Untuk Taiwan, dia menyebut beberapa produk hasil researchnya sudah dikenal dunia. Sebut saja Acer, Lenovo dan lain sebagainya.
"Dana itu bagus sekali. Setelah research kita beri hak paten. Taiwan itu sudah punya Acer, Lenovo dan mereka kompetitif sekali," tutupnya.
Baca juga:
Modal nekat, Qyuukun sukses bisnis aksesori kostum Jepang
Boediono sebut Jakarta harus jadi contoh kemudahan usaha
Dahlan Iskan: Bisnis tidak harus dimulai dari modal besar
Gandeng BRI, Telkom mulai berdayakan UKM
Indonesia butuh budaya gagal berbisnis