Industri Perbankan Sambut Baik Program SERASI Kementan, Ini Sebabnya
Ini adalah sebuah terobosan baru untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan mengoptimalkan lahan rawa. Dan yang lebih bagus lagi tambahnya, luasannya yang luar biasa menjadikannya ideal untuk melakukan korporatisasi.
Kalangan perbankan menyambut positif program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) yang diperkenalkan Kementerian Pertanian (Kementan). Program ini akan memanfaatkan potensi lahan rawa di beberapa wilayah dengan mekanisasi pertanian dan dijalankan dengan koperasi yang di korporasikan.
Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Bank BNI, Bambang Setyatmojo mengatakan, program SERASI merupakan inisiasi dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Sebuah terobosan baru untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan mengoptimalkan lahan rawa. Dan yang lebih bagus lagi tambahnya, luasannya yang luar biasa menjadikannya ideal untuk melakukan korporatisasi.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
"Kalau kita bikin usaha skalanya kecil itu tidak akan ekonomis. Tapi tadi Pak Menteri bilang 5 ribu hektar lahan kemudian kan ada mekanisasi, ada penguatan kelembagaan petani, kemudian petani nanti produksinya bukan hanya gabah tapi juga beras, menurut saya akan luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Produktifitasnya naik, kesejahteraan petani pasti naik," ujar Bambang seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (23/11).
Dia menceritakan, Bank BNI saat ini sudah mengerjakan program pembiayaan dengan 60 ribuan petani. Sementara untuk tahap awal, program SERASI akan dibantu pemerintah. Mulai dari lahan, alat pertanian, benih, hingga pupuk. Dengan demikian beban terhadap perbankan akan lebih kecil.
"Nah apalagi ini sudah dibantu. Jadi kami stand by saja. Kalau nanti petani butuh pupuk karena subsidi pupuk kurang, kami akan bantu dengan pembiayaan. Termasuk juga untuk biaya hidup, dalam 4 bulan menunggu panen misalnya petani butuh biaya untuk kebutuhan hidup, kami bantu pembiayaan," tambah Bambang.
Dia membayangkan kalau 5 ribu hektar lahan dengan korporatisasi yang lahannya sudah terkonsolidasi akan sangat menjanjikan.
"Bandingkan kalau di Jawa yang 1 orang cuma 3 ribu meter. Kalau ini 1 orang bisa 2 hektar, kemudian dikumpulkan dalam satu hamparan luas, terkonsentrasi. Irigasinya bisa diatur, masa tanamnya diatur, panennya juga begitu. OK banget menurut saya."
Senior Vice Presiden Bank Mandiri, Tonggo Marbun juga berpendapat sama. Menurutnya, dengan program ini banyak tujuan bisa dicapai. Pertama mencetak lahan sawah baru. Kedua meningkatkan produktifitas sawah yang tadinya 1 kali panen menjadi 2 kali panen. Ketiga semakin mendekatkan Indonesia pada swasembada pangan. Dari konteks ini Tonggo menilai program SERASI sangat layak untuk didukung.
"Ini juga ada ide brilian, ide brilian nya mengkorporasikan koperasi. Dengan korporasi kita yakin pengelolaannya pasti profesional. Jadi dari aspek kelembagaan akan menjadi profesional, seperti halnya mengelola perusahaan," kata Tonggo.
Hanya saja, dia mengingatkan, titik kritis dari sebuah kegiatan korporasi adalah pada sumber daya manusia (SDM) nya. "Bank kaitannya kan selalu di pembiayaan permodalan. Nah yang menjadi utama dalam permodalan adalah pengelolaan keuangan dan SDM nya, pengurusnya. Jadi memang harus ada SDM yang bisa melakukan pengelolaan keuangan yang baik kaitannya dengan pembiayaan perbankan," tambah Tonggo.
Baca juga:
Kementan Bersama Dinas Pertanian Tata Kembali Pola Produksi Cabai & Bawang Merah 2019
Pemerintah Diminta Segera Hentikan Polemik Data Beras
Program Mekanisasi Pertanian, Cegah Migrasi Profesi Petani
Kesejahteraan Buruh Tani Relatif Lebih Baik
Kebijakan Tepat Hasilkan Kesejahteraan Petani Hingga Tekan Inflasi
Mentan Amran Raih Penghargaan Penjaga Ketahanan Pangan Nasional