Ini hasil pertemuan Menhub Budi dengan sopir taksi online selama 4 jam
Dari hasil dialog tersebut, ada tiga hal yang layak untuk dipertimbangkan dan bisa dibicarakan untuk dicari jalan keluar terbaik. Pertama, para pengemudi mengeluhkan aturan perusahaan yang sering membekukan (suspend) akun para pengemudi secara sepihak.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menerima 15 orang perwakilan sopir taksi online di kantornya. Pertemuan kedua belah pihak digelar sejak pukul 13.35 WIB tadi. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 4 jam tersebut, Menhub Budi mendengarkan pendapat dari masing-masing perwakilan.
"Saya beri kesempatan ke 15 orang bicara. Permintaan bergaram, kami Kemenhub mengerti, ada perlu dialog," kata Budi di kantornya, Senin (29/1).
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Mengapa ayah Tarra Budiman memilih menjadi sopir taksi online? Tarra tidak menghambat pilihan karier orang tuanya, bahkan ketika ayahnya memilih menjadi sopir taksi online.
-
Di mana tukang parkir tersebut melakukan kegiatan judi online? Viral di media sosial seorang juru parkir yang sedang bekerja di Medan tertangkap kamera CCTV sedang bermain judi online.
-
Bagaimana tukang parkir tersebut bermain judi online? Tidak diketahui secara jelas apa aplikasi atau website yang digunakan oleh tukang parkir tersebut untuk bermain judi online. Namun, dari siluet video yang terlihat bahwa tampak dengan jelas bahwa layar E-Parking sedang membuka aplikasi atau website tersebut.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
Dari hasil dialog tersebut, ada tiga hal yang layak untuk dipertimbangkan dan bisa dibicarakan untuk dicari jalan keluar terbaik. Pertama, para pengemudi mengeluhkan aturan perusahaan yang sering membekukan (suspend) akun para pengemudi secara sepihak.
"Pertama, ketidakpastian akan disuspand pihak tertentu karenanya kami akan bersama mereka untuk bertemu Menkominfo (Rudiantara) untuk cari jalan keluar bagaimana agar mekanisme itu berlangsung lebih baik," ujar Menhub Budi.
Kemudian yang kedua adalah, para pengemudi diminta untuk difasilitasi mengadakan pertemuan dengan aplikator (GoJek, Grab dan Uber). "Saya bersedia (mempertemukan pengemudi dan aplikator) suatu waktu tertentu bertemu perwakilan mereka paling banyak 15 orang (pengemudi) dan perwakilan aplikator dan kami selaku regulator."
Selanjutnya, para pengemudi mengeluhkan sulitnya membuat SIM A Umum dan proses uji berkala kendaraan bermotor (KIR). Oleh karena itu, Menhub Budi akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memfasilitasi dan memberi kemudahan para pengemudi taksi online memperoleh SIM A Umum.
"Ingin buat SIM yang harganya lebih ekonomis karenanya saya akan ajak kepolisian apakah kepada siapa nanti ditentukan supaya SIM bisa dibuat secara kolektif."
"Hal lain yang akan kita bicarakan mengenai KIR. KIR itu ditaruh mana hasilnya? mereka maunya dibuat seperti kalung, ditaruh kalau mereka sudah dapat suatu KIR jadi tidak membekas (jika ditempel di badan mobil)."
Terakhir, Menhub Budi menjelaskan terkait desain stiker yang harus ditempel di badan mobil yang digunakan sebagai taksi online. "Terakhir berkaitan dengan stiker. Nanti kita bicarakan bagaimana yang terbaik supaya semua pihak bisa terima. saya sudah sampaikan terima kasih ke mereka semua."
Kendati demikian, Menhub Budi menegaskan bahwa PM 108 Tahun 2017 tidak dicabut dan tidak direvisi. "Bukan (revisi). Jadi kita cari cara tertentu ada payung hukum tertentu yang jembatani kepentingan mereka tentang aplikasi, tentang koordinasi dengan aplikator dan kepolisian mengenai SIM. jadi udah sepakat tidak ada revisi, tidak ada peniadaan."
Usai bertemu dengan perwakilan tersebut, Menhub Budi-pun mendatangi pendemo yang berada di luar kantor. "Kita sudah bertemu dengan 15 rekan saudara-saudara," ungkapnya.
Salah satu langkah yang akan diambiln Kemenhub adalah menyampaikan aspirasi para sopir ke Kementerian Komunikasi dan Informasi. "Kita ada beberapa kesepakatan. Kita akan melakukan langkah-langkah. Kita akan ke Menkominfo untuk bicara terkait aplikasi," kata dia.
Baca juga:
Ini alasan sopir online tolak PM 108 terkait KIR dan stiker
Aliando klaim 5.000 sopir taksi online turun ke jalan tuntut PM 108 dicabut
Saat Menhub Budi dibandingkan dengan Menteri Susi hadapi pendemo
Aksi ratusan sopir taksi online geruduk Kantor Kemenhub
Menteri Budi soal demo sopir online: Saya prihatin masih ada yang tidak puas