Menkominfo soal 5 Dompet Digital Dimanfaatkan Pelaku Judi Online: Itu Hanya Teguran Keras, Bukan Diblokir
Menkominfo Budi Arie Setiadi hanya melakukan teguran keras kepada 5 dompet digital yang dimanfaatkan pelaku judi online.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi kembali menegaskan bahwa judi online adalah ancaman besar bagi masyarakat. Menurutnya, masalah ini tidak hanya merugikan individu, tapi juga bisa membodohi masyarakat.
"Judi online itu adalah bagian dari pembodohan dan juga memiskinkan rakyat," ujar Budi Arie di Jakarta, Senin (14/10).
Mengenai pemblokiran e-wallet yang sebelumnya dinyatakan terlibat dalam kegiatan transaksi judi online, Budi menjelaskan bahwa proses tersebut bukan bagian dari tanggung jawab Kominfo. Pihaknya hanya memberikan teguran keras saja.
"Enggak, enggak," kata Budi pada awak media.
Ia mengungkapkan bahwa proses itu adalah bagian tanggung jawab Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Otoritas Jasa Keungan (OJK).
"Itu urusan PPATK, sama OJK, Bank Indonesia," tambahnya.
Menkominfo juga menanggapi terkait serangan PDNS yang diduga berkaitan dengan judi online, ia menyebutkan bahwa banyak yang mengaitkannya, tetapi mereka akan lebih fokus pada upaya mendidik masyarakat.
"Banyak yang bilang begitu, tapi gak papa lah, kita hadir untuk mendidik masyarakat," katanya.
Ia kemudian menjelaskan filosofi mengenai pajak yang diambil dari orang kaya untuk membantu orang miskin, yang ia bandingkan dengan dampak negatif judi online.
"Pajak itu dari orang kaya untuk membantu orang miskin, itu pajak ya, dari dulu begitu, bahkan dalam cerita-cerita zaman nabi juga begitu," ungkap dia.
Namun, dalam kasus judi online, yang dirugikan justru masyarakat kurang mampu.
"Kalau judi online ini kan bukan dari orang kaya, orang miskin disedot," lanjutnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar isu judi online menjadi prioritas besar dalam agenda pemerintah di masa yang akan datang.
"Makanya itu kita berharap, mudah-mudahan di pemerintahan ke depan, judi online menjadi prioritas kita besar. Karena enggak ada gunanya sekali untuk negara, bangsa, dan rakyat kita," tegasnya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia