Ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Minus 4,19 Persen
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan hampir seluruh negara mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 seperti penutupan sekolah, bisnis, PSBB hingga lockdown mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 sebesar -4,19 persen. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi semester I tahun ini tercatat mengalami kontraksi sebesar 1,26 dibandingkan semester I tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan hampir seluruh negara mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 seperti penutupan sekolah, bisnis, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga lockdown mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Pandemi Covid-19 telah menciptakan efek domino dari masalah sosial dan ekonomi, dan dampaknya menghantam seluruh lapisan masyarakat mulai dari rumah tangga, UMKM hingga korporasi," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8).
Pandemi ini membuat harga komoditas anjlok. Misalnya, harga minyak Indonesia atau ICP (Indonesia Crude Price) anjlok 57,9 persen secara year on year. Harga komoditas hasil tambang di pasar internasional seperti timah, aluminium, tembaga juga mengalami penurunan baik quartal to quartal (q-to-q) dan year on year (y-o-y).
"Sementara harga komoditas makanan seperti gandum, minyak kelapa sawit dan kedelai mengalami penurunan q-to-q, tetapi meningkat secara y-o-y," ujar Suhariyanto.
Kemudian, penjualan mobil turun 85,02 persen y-o-y, sepeda motor secara wholesale juga turun 79,70 persen, produksi semen minus 9,08 persen dan pengadaan semen turun 7,69 persen. "Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia juga turun 81,49 persen q-to-q dan 87,81 persen y-o-y," ujar Suhariyanto.
Lalu, negara-negara mitra dagang Indonesia juga mengalami kontraksi ekonomi di kuartal II 2020, seperti Amerika Serikat yang minus 9,5 persen y-o-y, Singapura minus 12,6 persen, Korea Selatan minus 2,9 persen, Hong Kong minus 9 persen dan Uni Eropa minus 14,4 persen.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wapres Ma'ruf: Perlu Ada Kebijakan Cegah Keterpurukan Ekonomi Lebih Dalam
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2020 Minus 4,19 Persen
Lebaran Dinilai Tak Mampu Angkat Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2020
Rekomendasi Bank Dunia untuk Pemulihan Ekonomi RI, Termasuk RUU Cipta Kerja
Resesi Uni Eropa Dinilai Bakal Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Deretan Negara yang Resmi Masuk Jurang Resesi Akibat Pandemi Corona