Ini strategi Sri Mulyani permudah swasta bangun infrastruktur RI
"Kami melakukan banyak hal dalam rangka menangani masalah yang menjadi penghalang sektor swasta untuk bisa ikut berpartisipasi, baik dalam hal pendanaan maupun pembangunan infrastruktur."
Menteri Keuangan, Sri Mulyani membuat sejumlah mekanisme untuk menangani hambatan yang dihadapi pihak swasta guna mendorong peningkatan partisipasi sektor tersebut terlibat dalam pembangunan infrastruktur.
"Kami melakukan banyak hal dalam rangka menangani masalah yang menjadi penghalang sektor swasta untuk bisa ikut berpartisipasi, baik dalam hal pendanaan maupun pembangunan infrastruktur," kata Sri Mulyani seperti dikutip Antara, Kamis (8/12).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
Menurut dia, menghadapi persoalan lahan yang menjadi masalah krusial yang dihadapi sektor swasta, pihaknya telah membentuk Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang berada di bawah Kemenkeu. LMAN merupakan lembaga semacam institusi yang mengakuisisi tanah dalam rangka pembangunan infrastruktur.
"Ini akan mengurangi besar sekali hambatan yang selama ini dihadapi oleh sektor swasta untuk ikut dalam pembangunan infrastruktur," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Selain kebijakan terkait lahan, Sri Mulyani juga melakukan mekanisme untuk mengurangi risiko yang dianggap terlalu besar bagi sektor swasta. Seperti risiko yang berhubungan dengan kebijakan terkait tarif seperti tol dan listrik, sehingga pihaknya melakukan berbagai macam mekanisme sehingga sektor swasta ketika melakukan investasi ada kepastian mengenai balik modal investasinya.
Pemerintah, kata dia, juga membuat jaminan mengenai kemampuan membayar kembali atau 'repayment scheme' dan jaminan apabila proyek infrastruktur secara ekonomi memberikan keuntungan bagi masyarakat, tetapi nilai untuk membayar infrastruktur dari sisi tarif atau manfaatnya tidak cocok.
Sri Mulyani juga tidak menutup pemikiran yang diinginkan oleh sektor swasta yang tidak ingin masuk dalam proyek infrastruktur yang baru saja dibangun, namun lebih tertarik investasi pada infrastruktur yang sudah dibangun dan sudah menghasilkan 'benefit'.
"Saya bersama menteri teknis dan BUMN terus mengeksplor dan siap membantu jika itu memang menjadi salah satu pilihan yang paling mudah dan diminati sektor swasta," ujarnya.
Baca juga:
Sri Mulyani sebut keputusan OPEC tak buat harga minyak dunia naik
Jokowi: Saya jengkel sekali, birokrat kita energinya habis urus SPJ
Di Hari Anti Korupsi, menkeu minta pegawai DJP miliki integritas
Menkeu senang APBN aman usai RI bekukan keanggotaan OPEC
5 Fakta kekesalan Menteri Sri Mulyani pada BUMN terkait Tax Amnesty