Inilah Penyebab Bisnis Waralaba Tak Bergairah di Daerah
WALI menyatakan, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah hingga ke pelosok Indonesia turut berdampak pada perkembangan bisnis waralaba atau franchise di daerah. pihaknya yakin kegiatan bisnis waralaba di pelosok daerah bakal terus menjamur dengan terbangunnya infrastruktur.
Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menyatakan, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah hingga ke pelosok Indonesia turut berdampak pada perkembangan bisnis waralaba atau franchise di daerah. Geliat bisnis franchise selama ini tidak terlalu masuk sampai ke daerah lantaran terkendala fasilitas infrastruktur seperti pelabuhan, bandara hingga jalur darat yang tidak menunjang.
"Jadi pada saat pengantaran daripada produk-produk bisnis tersebut, itu kan satu lama, yang kedua bisa macet di jalan, yang ketiga belum tentu aman. Misal dibawa dari sini 1 truk, sampai sana cuman setengah truk. Itu yang membuat perkembangan bisnis franchise selama ini agak tidak terlalu berkembang di daerah," tutur Ketua Umum Perhimpunan WALI, Levita Ginting Supit, di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja infrastruktur yang dibangun di Pulau Taliabu? Sebagai informasi, pada tahun 2023 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) telah dilakukan pekerjaan sejumlah infrastruktur di dalam ibu kota Pulau Taliabu. Pengerjaan infrastruktur tersebut, di antaranya pembuatan drainase, peningkatan jalan, lampu jalan, dan median jalan.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Mengapa Wamentan mendorong inovasi dan hilirisasi kelapa? Menurut Wamentan, komoditas kelapa dalam memiliki potensi pasar yang cukup luas baik lokal maupun ekspor.
-
Kenapa Alita dan PLN Icon Plus bekerja sama membangun infrastruktur telekomunikasi? Alita Praya Mitra (Alita) menandatangani kerja sama akses teknologi dengan Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) untuk menghadirkan layanan infrastruktur telekomunikasi bagi masyarakat. Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
"Tapi dengan adanya pelabuhan, airport baru, jalan (darat) yang bisa sampai ke sana, itu membuat pelaku usaha semakin semangat untuk membuka usaha itu di daerah-daerah," dia menambahkan.
Dia mengatakan, pihaknya yakin kegiatan bisnis waralaba di pelosok daerah bakal terus menjamur dengan terbangunnya infrastruktur. "Kita optimis, apalagi pemerintah saat ini telah membangun infrastruktur di daerah-daerah. Tentu pasti terjadi peningkatan untuk bisnis franchise yang diambil oleh pelaku usaha," ujar dia.
WALI sendiri bersama dengan Reed Panorama Exhibitions bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam waktu dekat ini akan menggelar tiga pameran bisnis tahunan, yakni Franchise & License Expo Indonesia (FLEI), Retail & Solution Expo Indonesia (RSEI) dan Cafe & Brasserie Expo Indonesia (CBI).
Adapun ketiga pameran bisnis ini akan berlangsung pada 13-15 September 2019 di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pameran akan dibuka dari pukul 10 pagi hingga 9 malam.
Gabungan ketiga pameran bisnis ini akan menampilkan lebih dari 350 merek usaha waralaba dari 20 negara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, China, Amerika Serikat, dan lain sebagainya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
350 Merek Waralaba Lokal dan Dunia Bakal Mejeng pada Pameran di JCC 13 September
Modal Rp8 Juta Bisa Buka Waralaba Makanan Ini, Keuntungan Sebulan Rp4,7 Juta
Cerita Mantan Karyawan Swasta Bangun Waralaba Kuliner Hingga Punya Cabang di 26 Kota
Asosiasi Dorong Pelaku Bisnis Waralaba Manfaatkan Teknologi
Syarat Penting Waralaba Indonesia Bisa Tembus Pasar Dunia
Asosiasi Prediksi Pertumbuhan Industri Waralaba Capai 10 Persen Tahun ini