Integrasi Pelayanan dan Operasional, Jaringan Hotel Oyo Gandeng Ctrip
"Kerja sama antar dua raksasa bisnis ini akan memberikan nilai tambah ke industri hospitality di China, dengan memperkuat sisi penawaran dan permintaan."
OYO Hotels & Homes menggandeng Ctrip yang merupakan perusahaan online travel agent (OTA) terbesar di China. Sebagai mitra, kedua perusahaan akan berkolaborasi di berbagai area bisnis, termasuk kerja sama untuk menaikkan permintaan dengan menyediakan akses bagi pelanggan dari kedua belah pihak, integrasi pelayanan online dan offline, operasional data dan strategi branding.
Sebagai jaringan hotel terbesar di Asia Selatan, terbesar kedua di China, dan terbesar keenam di dunia sekaligus jaringan hotel, rumah dan tempat tinggal dengan pertumbuhan tercepat di dunia, kerja sama OYO Hotels & Homes dengan Ctrip memungkinkan OYO dan Ctrip untuk memanfaatkan sinergi antara keduanya.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Apa ciri khas dari 'Downtown Hotel'? Berbeda dengan residential hotel yang jauh dari keramaian, downtown hotel justru berada di pusat keramaian. Biasanya, jenis hotel ini berada di kawasan perdagangan dan perbelanjaan.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Kapan Hotel Indonesia diresmikan oleh Presiden Soekarno? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
-
Siapa yang menginjak-injak lencana merah putih di hotel di Jalan Bali? Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.
Besarnya jumlah properti OYO yang didukung oleh kapabilitas operasional yang mumpuni, dikombinasikan dengan jaringan distribusi dan ekosistem yang ditawarkan platform Ctrip memungkinkan keduanya untuk menawarkan para wisatawan akses kepada tempat tinggal berkualitas dengan harga terjangkau.
CEO OYO China, Sam Shih mengatakan, bersama OYO Jiudian (Hotels), pihaknya telah membangun sebuah brand yang identik dengan akomodasi berkualitas. Strategi multi-brand OYO memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan dari seluruh tipe wisatawan dan lewat kerja sama dengan Ctrip,pihaknya dapat memperluas layanan ke jutaan wisatawan Cina yang mencari tempat tinggal yang terstandarisasi dan berkualitas.
"Sebagai jaringan hotel terbesar kedua di China, kami bertekad untuk menghadirkan tempat tinggal berkualitas. Dengan dukungan dari jaringan luar biasa Ctrip sebagai OTA terbesar di China, OYO akan lebih dekat dengan komunitas wisatawan yang kini dapat memilih dari 10.000 hotel OYO di 320 kota di China. Kami juga berharap bersama-sama OYO dan Ctrip
mampu mentransformasi industri hospitality di China," kata Sam Shih melalui rilis yang diterima, Rabu (29/5).
Global Chief Strategy Officer OYO, Maninder Gulati menuturkan, dalam jangka waktu yang singkat, OYO Jiudian (Hotels) telah menjadi grup hotel terbesar kedua di China. Bersama Ctrip, OTA terbesar di China dengan lebih dari 300 juta anggota terdaftar, pihaknya ingin membangun value chain (rantai nilai) multidimensi terintegrasi yang mencakup seluruh aspek perjalanan.
"Kerja sama antar dua raksasa bisnis ini akan memberikan nilai tambah ke industri hospitality di China, dengan memperkuat sisi penawaran dan permintaan," katanya.
Hal ini juga akan mendorong jumlah penjualan yang ada saat ini, meningkatkan besaran peluang penjualan serta pola penjualan di industri hospitality di China.Sebagai bagian dari kerja sama strategis ini, OYO Jiudian (Hotels) bersama dengan Ctrip akan berkolaborasi untuk membantu pemilik aset di berbagai area, termasuk memberikan dukungan dari sisi pemasaran dan peningkatan visibility secara online, pengembangan talenta lokal, penggunaan teknologi, peningkatan jumlah pelanggan ke jaringan OYO, serta kemudahan dan efisiensi pemesanan kamar hotel melalui Ctrip.
Kolaborasi ini adalah langkah yang tepat untuk memanjakan pelanggan yang mencari akomodasi unik dan terpersonalisasi dengan harga terjangkau. Di 320 kota di China, termasuk di kota Hangzhou, Xian, Nanjing, Guangzhou, Chengdu, Shenzhen, Xiamen, and Kunming, OYO Jiudian (Hotels) memiliki lebih dari 450.000 kamar eksklusif di 10.000 hotel jaringannya.
"Perusahaan ini juga menciptakan 100.000 lapangan kerja untuk para pekerja muda di industri hospitality China," pungkasnya.
Baca juga:
Perdagangan Indonesia Anjlok Usai Aksi 22 Mei
Aksi 22 Mei Pengaruhi Bisnis Hotel, Harap Situasi Politik Segera Kondusif
Kaya Raya, 4 Orang Indonesia Ini Punya Mal, Hotel dan Bank
Mengintip Resor Termahal di Dunia, Biaya Inap Tembus Rp1,43 Miliar per Malam
BPS: Tiket Pesawat Mahal Buat Tingkat Hunian Hotel Turun
Capella Ubud, Bali Masuk Hot List 2019 Conde Nast Traveller