Intip Kekayaan Bos Batik Air yang Pernah Jadi Calo Tiket Pesawat
Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Intip Kekayaan Bos Batik Air yang Pernah Jadi Calo Tiket Pesawat
Intip Kekayaan Bos Batik Air yang Pernah Jadi Calo Tiket Pesawat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan insiden pilot dan kopilot pesawat Batik Air rute Kendari-Jakarta yang tertidur selama 28 menit.
Insiden tersebut menyebabkan pesawat registrasi PK-LUV sempat keluar jalur penerbangan. Tak hanya itu, mereka juga tidak merespons pusat pengendali wilayah atau Area Control Centre (ACC).
Laporan tersebut sontak membuat geger publik. Mereka pun jadi penasaran sosok pemilik maskapai Batik Air.
Sebagai informasi, Batik Air merupakan maskapai swasta yang dididirkan pada tahun 2013 lalu.
Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Batik Air merupakan anak perusahaan Lion Air Group.
Lion Air berdiri pada tahun 1999 dan penerbangan pertama kalinya pada tahun 2000 dengan nomor Boeinf 737-200 rute Jakarta-Pontianak.
Melansir dari lama resmi Lion Air, pemilik dan pendiri Lion Air Group adalah Rusdi Kirana bersama saudaranya Kusnan Kirana.
Rusdi merupakan salah satu pendiri Lion Air yang menjabat sebagai Presiden Direktur hingga tahun 2014.
Rusdi terlibat aktif dalam arah strategis jangka panjang Lion Group, termasuk Lion Air.
Sementara Kusnan Kirana adalah co-founder Lion Air Grup dan telah menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak 2019.
Dalam catat Forbes, pada tahun 2019 Rusdi memasuki daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi forbes.
Kala itu harta kekayaannya mencapai USD835 juta atau Rp12,9 triliun.
Pria kelahiran Cirebon pada 17 Agustus 1963 terlahir dari keluarga sederhana. Orang tua Rusdi dan Kusnan juga hanya seorang pedagang.
Awal memulai karier, Rusdi bekerja sebagai penjual mesin ketik. Tak lama dari situ, bersama sang saudara, Kusnan Kirana membangun sebuah biro perjalanan bersama.
Setelah menyelesaikan studi S1-nya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasil, Rusdi pun memulai bisnis barunya yakni agen travel yang diberi nama Lion Tour.
Orang-orang pun mengenal dirinya sebagai seorang penjual tiket penerbangan atau calo tiket.
Namun, seiring berjalannya waktu dan pengalaman yang dimilikinya, pada tahun 1999 Departemen Perhubungan saat itu melakukan deregulasi industri penerbangan. Melihat adanya peluang, Rusdi pun memulai bisnis penerbangannya.
Dengan modal hanya sekitar Rp 80 miliar, ia bersama Kusnan akhirnya mendirikan Mentari Lion Airlines pada 2 September 1999.
Penerbangan pertama kalinya sukses dengan menggunakan pesawat Boeing 737-200 dari Jakarta ke Pontianak.
Pada tahun 2018 duet Rusdi dan Kusnan telah mengangkut 36,8 juta penumpang. Angka tersebut hampir 35 persen dari seluruh penumpang udara di Indonesia.
"Sejak 2018, kami telah memperluas layanan penumpang kami secara strategis untuk memilih pasar internasional termasuk Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Tiongkok," dikutip dari laman website resmi Lion Air.