Terungkap, Ini Penyebab Penumpukan Antrean Kendaraan di Tol Cikampek
Perlu ada teknologi khusus yang menggantikan transaksi tap kartu.
Perlu ada teknologi khusus yang menggantikan transaksi tap kartu.
- Sistem Pembayaran di Gerbang Tol dengan Tap E-Money Dihapus Akhir Tahun
- Tindak Pencucian Uang di Aset Kripto Ternyata Mudah Dilacak, Begini Teknologi yang Diterapkan
- Urai Kemacetan Arus Balik, 32 Gardu Transaksi di GT Cikatama Dibuka
- Akhirnya Terungkap, Begini Kronologi Menteri Bahlil Cabut Ribuan Izin Tambang
Terungkap, Ini Penyebab Penumpukan Antrean Kendaraan di Tol Cikampek
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menilai harus ada teknologi baru untuk menggantikan kartu, saat bertransaksi di gerbang tol Cikampek Utama.
Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan antrean menuju ruas tol Cikampek Utama saat menjelang mudik dan arus balik lebaran ke depannya.
"Gerbang Tol KM 70 atau Cikampek Utama harus pakai IT. Nggak boleh lagi pakai tapping jadi tidak ada lagi perlambatan,"
kata Menhub saat penutupan Posko Terpadu Angkutan Lebaran tahun 2024, Jumat (19/4).
Menhub menilai, transaksi melalui metode tap ketika memasuki tol justru bisa membuat kemacetan.
Lantaran, banyak permasalahan yang masih dialami pengguna jalan terkait penerapan kartu tol.
Lebih lanjut, Menhub juga menyoroti terkait perlunya dilakukan perluasan lahan untuk menampung kendaraan pada momen arus mudik dan balik lebaran.
Berkaca pada mudik lebaran tahun ini, banyak mobil terparkir di baju jalan untuk beristirahat lantaran rest area yang tersedia tidak sanggup menampung jumlah kendaraan.
"Sehingga kalau kita ada land bank, setiap 5 km, pemerintah membuat land bank, kita gunakan untuk parkir, sewaktu-waktu bisa buat properti. Nah itu akan berarti. Jadi sebenarnya key-nya sudah bisa kita dapatkan,"
ujarnya.
Adapun pada momen mudik lebaran tahun ini tercatat 242 juta pergerakan.
Kata Menhub, hal itu melebihi proyeksi, sebab sebelumnya Kemenhub memproyeksi pergerakan masyarakat secara nasional saat mudik lebaran 2024 sebesar 193,6 juta pergerakan.
"Selain Kita juga mengevaluasi apakah benar angka 193 juta itu terlaksana dengan baik? dari catatan yang kita koordinasikan dengan satu operator telekomunikasi yang terbesar di negara ini, bahwa pergerakan itu terjadi 242 juta berarti melebihi,"
pungkas Menhub.