Jaga Stabilitas Ekonomi, Penerbitan SBN Turun Drastis
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang hingga Februari turun 66,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Tahun ini penerbitan surat berharga negara hanya Rp 67,7 triliun. Lebih rendah dari penerbitan utang pada Februari 2021 yakni Rp 271,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang hingga Februari turun 66,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Tahun ini penerbitan surat berharga negara hanya Rp 67,7 triliun. Lebih rendah dari penerbitan utang pada Februari 2021 yakni Rp 271,4 triliun.
"Ini lebih dari Rp 200 triliun dropnya penurunan dari penerbitan SBN kita atau turun 66 persen," kata Sri Mulyani dalam keterang resminya, Jakarta, Selasa (29/3).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa Indi Nuraidah? Indi sering membagikan foto-foto kebersamaannya dengan Lesti, termasuk pada momen Lebaran tahun ini. Ingin tahu lebih banyak tentang Indi Nuraidah, bibi Lesti Kejora? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Menurutnya, penurunan ini sangat bagus di tengah risiko global yang bergeser kepada sektor keuangan. Apalagi dengan adanya Fed fund rate yang meningkat, inflasi tinggi, dan suku bunga akan naik yang akan mempengaruhi yield.
"Tentu SBN harus kita jaga dan dengan penerbitan yang menurun, kita bisa menghindari sebagian dari risiko. Karena tekanan global ini tentu akan juga berkonsekuensi kepada APBN kita," jelasnya.
Untuk itu, Pemerintah terus melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga volatilitas kondisi pasar. Dia mengatakan, melalui SKB I, BI masih akan menjadi standby buyer dan sudah merealisasikan Surat Utang Negara sebesar Rp 6,06 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara sebesar Rp 2,07 triliun. Sedangkan untuk SKB III akan dilakukan pada semester kedua.
Bendahara negara ini mengatakan pembiayaan dijalankan dengan tetap memperhatikan kondisi pasar dan likuiditas. Agar pelaksanaan APBN 2022 tetap berjalan optimal sebagai pondasi yang kuat menuju konsolidasi fiskal tahun 2023.
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat, melanjutkan pemulihan ekonomi, dan mengembalikan kesehatan APBN. "Ini adalah cara kita untuk tadi melindungi APBN. Karena APBN harus tetap dijaga kesehatannya, agar APBN bisa melindungi masyarakat dan melindungi ekonomi," pungkasnya.
Baca juga:
Kemenkeu Terbitkan SBSN Rp4,01 Triliun Lewat Private Placement
Konflik Rusia-Ukraina Bawa Modal Asing Keluar dari RI Capai Rp34 Triliun
BI Catat Aliran Modal Asing Keluar Rp6 Triliun Pekan Ini
Pemerintah Tawarkan SBN Khusus untuk 16 Ribu Wajib Pajak yang Ikut PPS
Per 8 Februari 2022, BI Beli SBN di Pasar Perdana Rp3,56 Triliun
Selama Pandemi, Perbankan Lebih Banyak Beli SBN Dibanding Salurkan Kredit