Jelang Idul Adha, Pasokan dan Harga Pangan Dipastikan Aman
Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2023, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi melakukan berbagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2023, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi melakukan berbagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Untuk itu, pihaknya terus menguatkan kolaborasi bersama stakeholder dengan menggencarkan gelar pangan murah, fasilitasi distribusi pangan dan memaksimalkan bantuan pangan untuk masyarakat berpendapatan rendah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa makna dari perayaan Idul Adha? Hari Raya Idul Adha merupakan perayaan yang penuh makna di dalamnya. Perayaan ini memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail, serta sebagai ungkapan syukuran atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
-
Apa yang terjadi dengan harga kambing kurban di Bandung menjelang Iduladha? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya. Kini seekor kambing dijual mulai dari Rp2.500.000 sampai Rp6.500.000.
-
Kenapa harga kambing kurban di Bandung naik menjelang Iduladha? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar. Didin mengaku penjualan online cukup membantu dirinya dalam menjalankan usaha.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
Arief mengatakan dengan meningkatkan permintaan pada momentum Idul Adha merupakan siklus tahunan di mana pemerintah harus memastikan pasokan aman dan terjangkau sehingga tidak terjadi kelangkaan yang menyebabkan melonjaknya harga.
"Kita bersama seluruh stakeholders tentunya terus memantau pergerakan pasokan dan harga pangan, juga melakukan intervensi di lapangan melalui serangkaian kegiatan," ujar Arief dalam keteranganya, Senin (19/6).
Oleh karena itu, Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi pangan di mana pemerintah menyediakan berbagai bahan pangan pokok strategis antara lain beras, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang, dan lainnya dengan harga yang terjangkau atau di bawah harga pasar.
Instrumen lainnya yang juga menjadi penopang dalam rangka pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat adalah dengan disalurkannya bantuan pangan beras, daging ayam, dan telur ayam kepada masyarakat berpendapatan rendah dan keluarga berisiko stunting.
"Untuk beras, Perum Bulog tengah menggelontorkan bantuan tahap ketiga yang saat ini telah mencapai 67,9 persen atau terealisasi 14,49 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 21,353 juta KPM di seluruh Indonesia. Sementara untuk bantuan daging ayam dan telur ayam yang dikelola ID FOOD untuk tahap pertama telah mencapai 93.1 persen atau 1,346 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) dari total 1,464 juta KRS di 7 provinsi dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi," terangnya.
Adapun untuk daging sapi yang biasanya mengalami peningkatan permintaan pada momentum Idul Adha, dipastikan dalam kondisi yang cukup. Kebutuhan daging sapi bulan Juni mencapai 240 ribu ton yang dipenuhi dari stok carry over bulan sebelumnya sebesar 62,5 ribu ton ditambah potensi produksi daging sapi/kerbau lokal dan bakalan sebanyak 779,7 ribu ekor setara dengan 137,5 ribu ton serta tambahan dari pengadaan luar negeri sebesar 69,9 ribu ton, sehingga di akhir Juni 2023 stok daging sapi/kerbau masih surplus sekitar 29,7 ribu ton.
Di sisi lain, berdasarkan Panel Harga Pangan yang diakses melalui panelharga.badanpangan.go.id terpantau beberapa komoditas pangan mengalami penurunan dalam periode 11 sampai 19 Juni 2023, seperti kedelai biji kering turun 0,54 persen, beras medium 0,17 persen, bawang putih bonggol 0,11 persen, daging ayam ras 0,03 persen, dan minyak goreng kemasan 0,56 persen.
Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain jagung di tingkat peternak 0,47 persen, daging sapi murni 0,10 persen, dan cabai rawit merah 0,15 persen. Sedangkan bawang merah, telur ayam ras, dan gula konsumsi terpantau stabil.
"Monitoring harga secara harian kita lakukan bersinergi dengan seluruh dinas pangan provinsi dan kabupaten/kota, sehingga bisa terpantau kondisi pergerakan harga secara nasional. Pada momentum HBKN memang biasanya terjadi kenaikan permintaan yang menyebabkan kenaikan harga pada beberapa komoditas tertentu. Namun kita akan terus memastikan bahwa pasokan cukup, dan harga terjangkau melalui serangkaian instrumen kebijakan stabilisasi serta monitoring pasokan dan harga," tutupnya.
(mdk/azz)