JK: Jangan karena alasan macet, Ibu Kota mau dipindah
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai alasan pemindahan Ibu Kota Indonesia karena kemacetan dan kebanjiran bukan hal yang relevan. Sehingga, rencana ini harus dikaji dan dipersiapkan lebih dalam agar tidak menimbulkan dampak buruk.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai alasan pemindahan Ibu Kota Indonesia karena kemacetan dan kebanjiran bukan hal yang relevan. Sehingga, rencana ini harus dikaji dan dipersiapkan lebih dalam agar tidak menimbulkan dampak buruk.
"Jangan karena alasannya macet itu kita mau pindah, jangan," ujar JK di kantornya, Jakarta, Jumat (7/7).
Menurutnya, meski Ibu Kota sudah dipindahkan namun akar permasalahan macet dan banjir belum diselesaikan, maka Jakarta akan tetap macet dan banjir.
"Kalau macet ya selesaikan macetnya bukan selesaikan ibukotanya, perbaiki dan percepat MRT, LRT, percepat bus. Kalau banjir ya perbaiki drainase. Karena kalau pindah pun pasti tetap banjir juga kalau kita tidak perbaiki drainase dengan cepat," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, salah satu indikator pindahnya Ibu Kota ialah Jakarta saat ini sudah macet parah. Selain itu, muka tanah juga terus mengalami penurunan.
"Jakarta jadi pusat segalanya, keuangan, industri, bisnis dan pemerintahan. Kemacetan makin parah, dan melihat ini maka perlu ada upaya untuk mencegah konsentrasi pembangunan wilayah," ucap Menteri Bambang.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Siapa yang Jusuf Kalla kritik terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang dikritik oleh Jusuf Kalla terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
-
Apa yang dilakukan Ibu Lesti Kejora untuk membantu perekonomian keluarganya? Ibu Lesti Kejora, Sukartini, pernah menjual mi ayam di rumahnya sebagai upaya untuk membantu perekonomian keluarganya.
Baca juga:
Wapres JK sebut pemindahan Ibu Kota RI butuh waktu hingga 10 tahun
JK: Bukan hal mudah pindahkan Ibu Kota untuk negara besar ini
Ibu kota pindah libatkan swasta, Ketua MPR sebut bisa jadi skandal
Pimpinan DPR minta swasta tak ikut campur soal pemindahan ibu kota
Pimpinan MPR: Palangka Raya sangat layak jadi Ibu Kota
Ini alasan Jokowi ingin pindahkan ibu kota dari Jakarta