Jokowi dan Prabowo sama-sama dinilai tak paham ekonomi nasional
Kedua capres hanya sibuk membuat visi dan misi serta target kerja dan meyakinkan masyarakat dengan janji-janji.
Kalangan pengusaha ikut mengomentari debat calon presiden yang mengusung tema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat akhir pekan lalu. Salah satunya Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi.
Dari debat tersebut, Sofjan pesimis kondisi ekonomi Indonesia akan membaik jika dipimpin Prabowo Subianto ataupun Joko Widodo. Sebab, keduanya dinilai tidak menguasai ekonomi Indonesia secara utuh.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Apa alasan Relawan Garuda Nusantara 08 mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Terkait pertimbangan merapat ke GN 08 dan mendukung sosok Menteri Pertahanan itu, pihaknya mengaku tak ada alasan khusus. Sebab, faktor hubungan psikologis dan kedekatan emosional antar sesama menjadi landasan satu tujuan dan satu jalan untuk memenangkan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
-
Bagaimana cara Pilar 08 mendukung Prabowo-Gibran? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa persiapan Prabowo menjelang debat pertama Pilpres 2024? "Pak Prabowo persiapannya enggak ada yang khusus beliau persiapannya ya seperti biasa membaca mendengar kemudian tetap berolahraga berenang, minum jamu," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Minggu (10/12).
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
Sofjan menyebut kedua capres hanya sibuk membuat visi dan misi serta target kerja. Di balik itu semua, keduanya melupakan masalah anggaran negara. Sofjan mengingatkan, membangun negara membutuhkan uang yang tidak sedikit.
"Kita tahu dua-duanya itu kan secara nasional tidak menguasai. Mereka enggak tahu budget seperti apa, enggak tahu ini dan itu. Itu cuma rencana-rencana mereka, karena kalau sudah di pemerintahan mereka harus ubah karena kalau uangnya enggak ada ya mau bikin apa," ucap Sofjan ketika ditemui di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Kamis (19/5).
Sofjan melihat rencana kedua capres cuma membuat pengusaha bingung. Baik Prabowo maupun Jokowi sangat menggebu membangun beragam infrastruktur.
"Menjalankan apa yang sudah ada tapi kalau you enggak tahu apa-apa kan percuma. Jadi you ngomong macam-macam yang aneh-aneh kan kita juga bingung kan," tegasnya.
Saat ini, kondisi ekonomi nasional tengah mengalami perlambatan. Nilai tukar Rupiah tertekan hingga sempat menyentuh level Rp 12.000 per USD. Investor masih wait and see melihat arah ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden baru.
"Nanti setelah tanggal 9 Juli (Pilpres) itu orang akan ada optimisme baru atau sama sekali tidak optimis. Tergantung siapa yang menang dan kerjanya nanti," tutupnya.
Baca juga:
Jadi presiden, Jokowi fokus kelola kereta untuk angkut barang
Kemajuan teknologi tak angkat pengetahuan keuangan rakyat
Bos Apindo kesal pemerintah terus tersandera subsidi
5 Pesanan pengusaha buat Prabowo dan Jokowi
Gubernur BI yakin Jokowi-Prabowo tetap undang investor asing