Jokowi ingin swasembada pangan tapi pertanian tak beda dari era SBY
Guru besar IPB: Impor pangan meningkat 326 persen.
Ambisi Presiden Joko Widodo mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, diperkirakan sulit terealisasi. Penyebab utamanya, makin berkurangnya lahan pertanian.
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia Dwi Andreas Santosa menjelaskan, dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia kehilangan ratusan ribu keluarga tani. Kondisi ini dampak turunan dari alih fungsi lahan pertanian.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Di mana Presiden Jokowi mengunjungi panen padi dan gerakan olah tanah? Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
"Terjadi peralihan penguasaan lahan dari petani ke yang bukan petani. Kalau orang kota banyak beli tanah di Karawang, 80 persen pemiliknya bukan petani setempat tapi orang Jakarta. Kita tutup mata, 50 juta KK tani hilang lahan taninya," ungkap Dwi di Jakarta, Rabu (20/1).
Kondisi ini akhirnya memicu produktivitas rendah dan tingkat ketergantungan pangan terhadap negara asing justru masih besar. Dia pesimis Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan bila sistem tersebut tidak diubah.
Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyebut, kebijakan Jokowi soal pangan juga tidak jauh berbeda pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak ada terobosan atau perbaikan berarti.
"Apa yang dilakukan sekarang susah dibedakan dengan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya. Meski anggaran pertanian dan pangan juga naik, tapi impor pangan meningkat 326 persen," ungkapnya.
Karena itu dia tidak heran bila ke depannya tingkat ketergantungan Indonesia pada sektor pangan semakin besar. "Makanya kita tergantung dengan Vietnam," cetusnya.
Dia berharap pusat pertanian nasional tetap dipertahankan di tanah Jawa. Sebab, Dwi meyakini untuk produksi terbaik harus dihasilkan di daerah tersebut.
"Pernah ada wacana, Pulau Jawa dijadikan lahan industri. Sedangkan pertanian di lempar ke luar Jawa. Hasilnya ya bisa hancur. Lahan terbaik itu di Jawa," katanya.
Baca juga:
Aksi Presiden Jokowi menanam padi bareng petani di Kalimantan
Pemerintah targetkan 1 juta hektar irigasi terbangun tahun ini
Mirip SBY, Presiden Jokowi targetkan Kalimantan jadi lumbung pangan
Pejabat yang bakal jadi korban ambisi Presiden Jokowi
Menteri Pertanian sesumbar stok beras nasional bakal melimpah
Menteri Pertanian: 52 Persen irigasi pertanian di Indonesia rusak