Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
- VIDEO: Depan Pejabat Penting Negara, Jokowi Titip Pesan ini Jelang Pensiun Jadi Presiden
- Jokowi Ingin Persoalan Hak Cipta Segera Rampung: Bisa Berdampak ke Seniman, Pencipta Lagu
- Jokowi Resmikan Pusat Pengujian Perangkat Digital Terlengkap di Asia Tenggara
- Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Presiden Joko Widodo tampak semringah melihat langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bisa melayani masyarakat di tingkat bawah. Bahkan bisa mengambil alih peran yang kerap jadi ladangnya rentenir.
Hal ini berhasil dilakukan melalui peran dari agen BRILink yang tersebar di banyak daerah di Indonesia. Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
"Saya senang tadi yang disampaikan pak Dirut BRI, bahwa digital banking sampai ke bawah itu betul-betul berjalan di BRI," kata Jokowi dalam BRI Microfinance Outlook 2024, di Jakarta, Kamis (7/3).
Jokowi bilang ada 740.000 agen BRILink di warung-warung kecil.
Angka ini menurutnya bukan jumlah yang kecil.
Lebih lagi, ada catatan transaksi jumbo secara akumulasi dari seluruh agen BRILink tadi.
"Bapak Ibu bayangkan mengelola 740 ribu warung BRILink, agen BRILink, bukan sesuatu yang mudah, dengan transaksi setiap tahun tadi pak Dirut menyampaikan, Rp1.400 triliun," tutur Jokowi.
Kemudahan akses keuangan bagi masyarakat bawah ini dinilai Jokowi sebagai terobosan positif.
Biasanya, akses ini dikuasai oleh rentenir yang berdampak negatif ke masyarakat.
"Urusan yang kecil-kecil, yang sebelumnya itu diurusi rentenir-rentenir dan diurusi oleh bank middle dimana-mana, sekarang diambil alih oleh BRI, ini juga yang harus ktia apresiasi,"
kata Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi mengungkap besaran nasabah kredit UMKM sudah lebih dari 30 juta dari berbagai program. Dia pun mengusulkan Direktur Utama BRI Sunarso mendapatkan nobel penghargaan.
Bahkan dia menyandingkan Sunarso dengan sosok Muhammad Yunus, seorang bankir asal Bangladesh yang mencetuskan Grameen Bank dengan penyaluran kredit ke usaha mikro dan perempuan.
"Tadi di UMi (Ultra Mikro) nasabahnya 8,2 (juta), PNM Mekaar nasabahnya sudah 15,2 juta, saya ingat PNM Mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400 ribu kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta," kata Jokowi.
"Grameen Bank, bapak Muhammad Yunus itu dapat nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta, ini harusnya pak Dirut sudah diberi nobel harusnya," sambung Jokowi.
Dia menghitung, alokasi kredit ke usaha ultra mikro hingga UMKM telah dilakukan BRI ke puluhan juta nasabah.
Angka itu jauh lebih besar dari yang dilakukan oleh Grameen Bank asal Bangladesh.
Dia turut berkelakar, bisa jadi belum diberikannya nobel penghargaan karena belum ada yang mengusulkannya.
"Angka yang tidak kecil. Enggak tahu mungkin belum dapat karena enggak ada yang mengusulkan. Kan bisa diurus urusan-urusan nobel," papar Jokowi.
Jokowi mengantongi data adanya lonjakan jumlah nasabah dan pendanaan yang diberikan. Dia mengambil contoh pada nasabah PNM Mekaar yang masih sekitar 400 ribu pada 2015 lalu.
Namun, angka ini bisa melonjak drastis hingga 15,2 juta nasabah dalam kurun waktu 9 tahun di 2024 ini.
Sama halnya dengan alokasi pendanaan, dari semula Rp800 miliar dan berhasil menyentuh Rp244 triliun pada periode yang sama.
"Mestinya hal-hal seperti ini diberikan apresiasi," pungkasnya.