Jokowi soal utang asing Rp 2.600 triliun: Kita jangan terus alergi
"Utang itu tidak apa-apa asal dipakai untuk produktivitas," kata Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara blak-blakan soal utang Indonesia kepada lembaga-lembaga keuangan internasional. Jokowi menyebut, utang Indonesia masih saat ini masih cukup besar mencapai Rp 2.600 triliun. Utang itu terdiri dari utang bilateral ke negara-negara lain, maupun ke World Bank dan Asian Development Bank (ADB).
"Ya kita blak-blakan saja, memang itu. Yang paling penting dihitung. Sebetulnya utang itu juga tidak apa-apa kok, kitajangan terusalergi utang, enggak. Utang itu tidak apa-apa asal dipakai untuk produktivitas, untuk hal-hal yang produktif," kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet di Jakarta, Kamis (30/4).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
Menurut pemahaman Jokowi, tidak masalah Indonesia berutang selama digunakan untuk hal hal produktif seperti membangun jalan, membangun jembatan, membangun perumahan, membangun pelabuhan, membangun airport.
"Tapi kalau kita pinjam, kemudian untuk subsidi BBM itu yang saya tidak, tidak, keliru kalau itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sesumbar jika pemerintah bakal mengurangi porsi utang luar negeri secara perlahan. Saat ini, menurutnya, posisi rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) berada pada kisaran 25 persen.
"Kita ingin turunkan rasio utang ke PDB. Hari ini 25 persen. Jepang 200 persen, Amerika Serikat (AS) 100 persen. Di negara lain rasio utangnya capai 80-90 persen," ucap Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (29/4) malam.
"Jadi saya rasa ini masih lebih baik," tambahnya.
Bambang menambahkan, Indonesia masih memiliki utang atau defisit anggaran karena biaya belanja pemerintah lebih besar dibanding penerimaan. "Utang itu baru muncul kalau ada defisit. Kenapa defisit muncul, kita belanja lebih besar dari penerimaan. Indonesia itu negara yang masih tumbuh. Masih sangat wajar pakai strategi defisit, beda sama negara maju," tuturnya.
Baca juga:
Menkeu Bambang sebut Indonesia sedang tumbuh, wajar punya utang
Meski tetap utang, Jokowi sebut masih banyak solusi buat ekonomi
Pemerintahan Jokowi-JK sadar utang bukan segalanya
SBY: Jokowi keliru soal utang IMF
Dibela anak buah, Jokowi tak berani lawan IMF dan Bank Dunia