Jonan: Tidak ada proyek 35.000 MW sejak 40 tahun lalu
"Elektrifikasi sekarang rasionya 88 persen. Hanya dalam 2 tahun naik 5 persen. Coba lihat 40 tahun ke belakang ada tidak proyek 20.000 MW dalam 5 tahun? Tidak ada. Mungkin hanya 10.00 MW dalam 40 tahun ke belakang. Proyek Ini (35.000 MW) sudah ngebut sekali ini," kata Jonan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengklaim program elektrifikasi di pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengalami percepatan yang cukup baik. Dalam 2 tahun, rasio elektrifikasi telah mencapai 88 persen atau naik dari sebelumnya yang hanya 83 persen.
Menurutnya, pencapaian tersebut akan terus bertambah hingga akhir tahun seiring banyaknya pembangunan proyek-proyek kelistrikan, salah satunya proyek 35.000 Mega Watt (MW). Pemerintah sendiri menargetkan rasio elektrifikasi pada tahun 2016 ini sebesar 90,15 persen.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa yang membuat elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta merosot? Selain itu, Golkar berasumsi belum mengusung Ridwan Kamil ke Jakarta karena elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta merosot Ketika Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) muncul di bursa Pilkada Jakarta 2024.
-
Siapa yang membangun jaringan listrik di Yogyakarta? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
"Elektrifikasi sekarang rasionya 88 persen. Hanya dalam 2 tahun naik 5 persen. Coba lihat 40 tahun ke belakang ada tidak proyek 20.000 MW dalam 5 tahun? Tidak ada. Mungkin hanya 10.00 MW dalam 40 tahun ke belakang. Proyek Ini (35.000 MW) sudah ngebut sekali ini," ujarnya dalam diskusi dengan wartawan di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/10).
Jika proyek 35.000 MW bisa selesai di 2019 mendatang, diharapkan bisa mendorong peningkatan rasio elektrifikasi hingga mencapai 97 persen. Namun, andai tidak terealisasi secara penuh, mantan Menteri Perhubungan ini tetap optimis rasio elektrifikasi akan tercapai.
Saat ini, proyek 35.000 MW baru 1 persen atau 164 MW saja yang Commercial Operation Date (COD). 8,641 MW atau 24 persen masih kontrak belum konstruksi, 10,481 atau 29 persen masih dalam tahap pengadaan, 8,687 atau 24 persen masih kontrak konstruksi dan 7,654 atau 22 persen masih dalam perencanaan.
"Harapannya 95-97 persen. Hanya pemerataannya harus jalan. Ini yang jadi satu tantangan sendiri untuk pemerintah dan PLN. Persoalan lain untuk listrik, kalau jadinya 20.000 MW dalam 5 tahun ini juga sudah banyak," pungkasnya.
Baca juga:
Ini program prioritas Jonan jadi Menteri ESDM
MenESDM Jonan bentuk tim khusus genjot kemudahan berbisnis RI
Ignasius Jonan lantik 4 pejabat tinggi Kementerian ESDM
Menteri Jonan: Satu harga BBM dari Aceh sampai Papua berlaku 2017
Ini pesan khusus Jokowi untuk Menteri ESDM Ignasius Jonan
Cari solusi harga BBM merata, Jonan salah sebut ESDM jadi Kemenhub
Menteri Jonan akan wajibkan SPBU asing turut terapkan satu harga BBM