Juli 2017, BPS catat nilai tukar petani naik 0,12 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada bulan Juli sebesar 100,65 atau naik 0,12 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,26 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada bulan Juli sebesar 100,65 atau naik 0,12 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,26 persen.
"Kenaikan tersebut disebabkan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,26 persen lebih besar dari indeks harga yang dibayarkan sebesar 0,14 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Jakarta, Selasa (1/8).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Kenaikan NTP Juli dipengaruhi oleh naiknya NTP pada sektor tanaman pangan sebesar 0,06 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,58 persen, subsektor peternakan sebesar 0,41 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,04 persen.
"Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,49 persen," imbuhnya.
Lebih lanjut pada bulan Juli, NTP provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,89 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP provinsi Sulawesi Tenggara mengalami penurunan terbesar mencapai 1,40 persen.
"Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya 10 provinsi mengalami kenaikan dan 23 provinsi mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi di Jawa Timur disebabkan kenaikan pada subsektor peternakan khususnya sapi," jelasnya.
"Sedangkan penurunan di Sulawesi Tenggara disebabkan penurunan subsektor tanaman perkebunan rakyat. Khususnya pada komoditas kakao," tambahnya.
Baca juga:
BPS catat naik, kemiskinan diklaim Menko Darmin turun
Inflasi Juli 0,22 persen, ini pandangan Menko Darmin
Biaya sekolah sampai tarif bimbingan belajar sumbang inflasi Juli
Pemerintah bentuk tim atasi kelangkaan garam konsumsi
BPS catat inflasi Juli 0,22 persen
BPS catat anak miskin terbanyak berada di Pulau Jawa
Anggaran 2017 disunat, kinerja K/L diminta anggota DPR tak turun