Jumlah bioskop di Indonesia kalah dibanding Malaysia dan Jepang
Dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 250 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 923 layar atau bioskop.
Peluang bisnis hiburan khususnya bioskop di Indonesia masih terbuka lebar. Besarnya pasar bioskop di dalam negeri selama ini hanya dinikmati oleh Blitzmegaplex dan XXI.
Karena itu, Lippo Grup melalui PT Cinemaxx Global Pasifik yakin bisa ikut menikmati 'manisnya' bisnis bioskop di tanah air. Peluang mengembangkan bisnis ini semakin lebar mengingat jumlah bioskop di Indonesia masih tergolong sedikit dibandingkan negara lain.
-
Bagaimana bioskop di Medan berlomba untuk menayangkan film bicara? Dengan berakhirnya era film bisu, bioskop-bioskop yang ada di Medan pun berlomba untuk menayangkan film bicara.
-
Kapan film Budi Pekerti tayang di bioskop? Film Budi Pekerti memasuki layar bioskop pada Kamis, 2 November.
-
Siapa yang meresmikan Gedung Kesenian Jakarta sebagai bioskop? Gedung Kesenian Jakarta lantas diresmikan sebagai gedung bioskop Diana yang amat populer ketika itu.
-
Kapan film "Galaksi" tayang di bioskop? Film GALAKSI sendiri dijadwalkan tayang pada tanggal 24 Agustus 2023.
-
Kenapa Museum Bioskop Jambi penting bagi Indonesia? Tempoa Art Gallery atau yang dikenal dengan Museum Bioskop Jambi merupakan aset penting bagi bangsa Indonesia, bahkan dunia.
-
Kapan Dune 2 resmi tayang di bioskop Indonesia? Film "Dune 2" atau "Dune: Part Two" tengah tayang di bioskop Indonesia.
CEO PT Cinemaxx Global Pasifik Brian Riady menyebut bisnis bioskop di Indonesia masih belum dikembangkan secara maksimal. Dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 250 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 923 layar atau bioskop.
Jumlah itu tertinggal jauh dibanding Malaysia yang memiliki 39.000 layar atau Jepang yang mencapai 38.000 layar. Padahal, kata dia, jumlah penduduknya lebih sedikit ketimbang Indonesia.
"Jika bandingkan ke tingkat regional, terjadi kekurangan bioskop di sini. Jika lihat secara makro ada 923 layar untuk 250 juta penduduk, artinya di Indonesia untuk 1 layar bioskop untuk melayani 270.000 penduduk. Jika mengobservasi negara lain di regional, mereka stabil, 40.000 penduduk per layar," ujar Brian dalam konferensi persnya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (14/10).
Untuk itu, kata Brian, Cinemaxx Global bakal memfokuskan pengembangan layar bioskop di kota-kota yang belum memiliki bioskop. Tidak hanya itu, pengembangan bioskop juga membidik pusat-pusat perbelanjaan yang sudah ada saat ini.
"Kami menentukan 85 kota yang memungkinkan mendatangkan keuntungan. Kami akan buka bioskop di mal-mal baru dan mengoptimalkan yang sudah ada. Kami melihat ada potensi di sana. Sekarang terdapat 350 mal dan 134 bioskop di seluruh Indonesia, ada potensi di situ," ucapnya.
(mdk/noe)