Jumlah Penumpang Angkutan Laut di Juli 2019 Turun 8,79 Persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melaporkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan sepanjang Juli 2019 mencapai 2,2 juta orang. Angka ini turun turun 8,79 persen dibanding bulan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,4 juta orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melaporkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan sepanjang Juli 2019 mencapai 2,2 juta orang. Angka ini turun turun 8,79 persen dibanding bulan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,4 juta orang.
"Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Juli 2019 tercatat 2,2 juta orang atau turun 8,79 persen dibanding Juni 2019," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Senin (1/8).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Kapan 'kapal es' itu ditemukan? Tanggal dalam video tersebut menyebutkan bahwa itu ditemukan pada 7 Agustus 2020.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kapan Jalur Kereta Api Solo-Boyolali ditutup sebagai jalur kereta api umum? Pada tanggal 1 Agustus 1973, Perusahaan Jawatan Kereta Api menutup jalur tersebut sebagai jalur kereta api umum.
Penurunan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di beberapa pelabuhan, seperti di Pelabuhan Balikpapan 41,04 persen, Belawan 37,35 persen, Tanjung Perak 37,08 persen, Tanjung Priok 17,32 persen, dan Makassar 10,40 persen.
Sementara kenaikan terjadi selama Januari hingga Juli 2019. Di mana jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 13,5 juta orang atau naik 11,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
Adapun peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok 135,63 persen, Belawan 132,03 persen, Balikpapan 65,51 persen, Makassar 57,45 persen, dan Tanjung Perak 17,13 persen.
Di sisi lain, untuk jumlah barang yang diangkut pada Juli 2019 mencapai 25,1 juta ton atau naik 12,47 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak 81,47 persen, Tanjung Priok 57,12 persen, Makassar 37,66 persen, Panjang 21,27 persen, dan Balikpapan 8,41 persen.
Sedangkan total jumlah barang yang diangkut selama Januari hingga Juli 2019 ini mencapai 168,0 juta ton atau naik 3,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok dan Panjang masing-masing sebesar 4,95 persen dan 1,84 persen.
"Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar 7,94 persen, Tanjung Perak 6,24 persen, dan Balikpapan 2,29 persen," pungkasnya.
Baca juga:
Bos BPS Sebut Pergerakan Harga di Ibu Kota Baru Terkendali
BPS: Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Naik Dipicu Penurunan Harga Tiket
Bos BPS Sebut Belum Ada Laporan Dampak Ekonomi dari Kerusuhan Papua
BPS: Tingkat Hunian Kamar Hotel Juli 2019 Naik 4,46 Persen
BPS: Harga Grosir Cabai, Kelapa Sawit dan Kambing Naik di Agustus 2019
1,48 Juta Wisman Kunjungi Indonesia di Juli 2019