Kadin soal Revisi Permendag 50 Tahun 2020: Bentuk Kepedulian Pemerintah ke Toko Offline UMKM
Dukungan pemerintah dalam melakukan berbagai kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri waralaba.
Kebijakan ini menjadi angin segar karena peluang bisnis semakin terbuka lebar.
Kadin soal Revisi Permendag 50 Tahun 2020: Bentuk Kepedulian Pemerintah ke Toko Offline UMKM
Pemerintah telah melakukan revisi Permendag 50 Tahun 2020 menjadi Permendag 31 Tahun 2023 yang mengatur kesetaraan dan keadilan bagi pelaku usaha di tanah air yakni dengan melarang media sosial berperan ganda sebagai e-commerce.
Vice Chairwoman Permanent Committee Franchising, Licensing & Network Marketing Kamar dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Levita G Supit mengatakan, langkah drastis ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah akan perkembangan offline store UMKM dan para pengusaha, sehingga menjadi angin segar karena peluang bisnis semakin terbuka lebar.
- 5 Alasan Pemerintah Ajukan Revisi UU ITE yang Kedua Kali
- Pelaku Industri Digital Ajak Pemerintah Duduk Bersama Bahas Revisi Permendag 50 Tahun 2022
- Menkop Ingin Revisi Permendag No.50 Ciptakan Keadilan: Perdagangan Online Masih Bebas
- Pemerintah Diminta Seleksi Ketat Kalangan Swasta yang Diangkat jadi PNS Eselon II
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, dukungan pemerintah untuk pengembangan bisnis lokal, serta peningkatan daya beli masyarakat akan menciptakan lingkungan yang sangat mendukung bagi para pengusaha.
"Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, dukungan pemerintah untuk pengembangan bisnis lokal," kata Levita, dalam keterangannya, Kamis (12/10).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PerhimpunanWaralaba Lisensi Indonesia (WALI), Tri Rahardjo mengatakan, dukungan pemerintah dalam melakukan berbagai kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri waralaba. Hal ini menjadi salah satu motivasi terbesar pameran Franchise & License Expo Indonesia (FLEI).
“Peningkatan investasi dalam bisnis waralaba, banyaknya pemain baru yang masuk dalam dunia franchise, dan juga merek waralaba yang berhasil merencanakan ekspansi jaringan dengan membuka unit baru mencerminkan potensi besar yang dimiliki oleh industri waralaba dan menjadi indikator positif bagi ekonomi nasional," kata Rahardjo.
Acara bisnis terbesar ini diselenggarakan dengan tujuan memajukan perekonomian Indonesia dan mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menghadirkan berbagai peluang bisnis dan lisensi yang berpotensi.
Pameran Franchise and License Expo Indonesia ini akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Assembly dan Merak Hall pada tanggal 13-15 Oktober 2023 mendatang.
Pameran FLEI XXI akan dihadiri oleh lebih dari 200 brand dari berbagai sektor industri seperti makanan dan minuman, ritel, kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi. Adapun hal-hal menarik dan hanya ada di FLEI XXI diantaranya segmen baru, selain hadirnya ratusan brand, FLEI XXI kini mengadirkan segmen bisnis terbaru yaitu kesempatan untuk menjadi reseller maupun dropshipper.
merdeka.com
Kemudian, pameran FLEI XXI semakin meriah dengan hadirnya area khusus lisensi yang memudahkan pelaku usaha bekerjasama dengan Intellectual Properti (IP) lokal maupun internasional guna mendorong penjualan.
Tak hanya menghadirkan berbagai peluang bisnis, pameran FLEI XXI juga menyediakan wadah bagi para pengunjung untuk mempelajari bisnis yang dibalut dalam rangkaian “Grab Run Grow”.
merdeka.com