Kalahkan China, India Jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia
Tak lama lagi, China akan kehilangan status sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Ini setelah India siap untuk menyalip China sebagai negara terpadat di dunia pada pertengahan 2023.
Tak lama lagi, China akan kehilangan status sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Ini setelah India siap untuk menyalip China sebagai negara terpadat di dunia pada pertengahan 2023.
"Menyalip telah diprediksi secara luas karena pertumbuhan populasi China melambat, dengan jumlah orang tahun lalu turun untuk pertama kalinya sejak awal 1960-an," tulis CNBC.com dikutip di Jakarta, Kamis (25/5)
-
Bagaimana Indosat Ooredoo Hutchison menanggapi tuduhan kebocoran data Pusat Data Nasional? “Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group bersama seluruh anak usahanya, termasuk Lintasarta, senantiasa menjunjung integritas tinggi dan menjaga kepercayaan yang diberikan pelanggan dalam menjalankan pekerjaannya," jelas dia.
-
Mengapa data kuantitatif penting? Data kuantitatif memainkan peran krusial dalam dunia analisis dan pengambilan keputusan, membentuk pondasi bagi pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang dapat diukur secara numerik.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Kenapa data penelitian itu penting? Data sangat penting dalam penelitian karena menjadi bahan dasar untuk menghasilkan sebuah pengetahuan baru yang dapat menjawab permasalahan atau fenomena yang diteliti.
-
Bagaimana data kuantitatif dikumpulkan? Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat yang objektif dan baku.
-
Kenapa China mempercepat pembangunan pusat komputasi nasional dan pusat pengambilan data? Karena merasa adanya ketertinggalan dari kemajuan dari AS, menurut Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Jin Zhuanglong yang dikutip dari South China Morning Post, (23/08), mengatakan bahwa untuk mengejar ketertinggalan, sebagai ekonomi kedua terbesar di dunia China harus mempercepat pembangunan pusat komputasi nasional dan pusat pengambilan data.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah penduduk India akan mencapai 1,4286 miliar pada pertengahan 2023. Angka ini lebih tinggi atas populasi China daratan yang mencapai 1,4257 miliar penduduk.
PBB sebelumnya memperkirakan populasi China akan menurun menjadi 1,313 miliar pada tahun 2050. Kemudian, kembali menurun di bawah 800 juta pada tahun 2100.
Para ahli mengatakan kebijakan satu anak yang sudah berlangsung lama di negara China menjadi penyebab utama turunnya angka penduduk. Namun, kebijakan tersebut telah direvisi menjadi dua anak pada 2016 dan tiga anak pada 2021.
Adapun, pertumbuhan populasi India rata-rata 1,2 persen sejak 2011. Angka ini turun dari dekade sebelumnya dengan rata-rata 1,7 persen.
Dalam laporan State of World Population 2023, United Nations Population Fund menangani populasi dunia yang melebihi 8 miliar orang pada November 2022. Laporan ini juga memperingatkan agar tidak menghapus hak asasi manusia dan otonomi dalam diskusi tentang apakah pertumbuhan populasi menjadi perhatian.
"Reproduksi manusia bukanlah masalah atau solusi untuk tantangan seperti perubahan iklim, pandemi, konflik, pengungsian massal, dan ketidakpastian ekonomi," kata Direktur Eksekutif badan tersebut Natalia Kanem.
Baca juga:
Uang Pas-Pasan Jadi Alasan Masyarakat Kota Tunda Menikah
Jumlah Penduduk Usia di Atas 65 Tahun Meningkat di 2045, Ini Harus Dipersiapkan
Pasangan Muda Harus Siap Secara Sosial & Ekonomi agar Hasilkan Generasi Berkualitas
Jadi Negara Maju di 2045, Usia Harapan Hidup Masyarakat Indonesia Bisa 80 Tahun
Jumlah Penduduk Indonesia Diprediksi 324 Juta Jiwa di 2045, Usia 65 Tahun Meningkat
Bakal Digeser Pakistan, Indonesia Tak Masuk 5 Negara Penduduk Paling Banyak Dunia