Kantar ingin terus berinvestasi di Indonesia
Hal itu disampaikan Chairman and CEO Kantar, Eric Salama.
Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang memiliki potensi dalam mengembangkan lembaga riset pasar. Hal itu disampaikan Chairman and CEO Kantar, Eric Salama.
Melihat potensi itu, kata dia, Kantar pun akan terus berinvestasi di dalam negeri melalui market research yang mereka jalankan. Menurutnya, persoalan perekonomian di dalam negeri tak membuat mereka mengendurkan niatannya untuk terus berkembang.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana cara Gen Z berinvestasi dengan bijak? Penting untuk kembali ke tujuan investasi dan menghindari pikiran yang hanya mengikuti tren untuk berinvestasi tanpa terjebak oleh FOMO (Fear of Missing Out). Sesuaikan investasi dengan kemampuan finansial.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
"Kami melihat Indonesia sebagai peluang pertumbuhan jangka panjang jadi kami akan terus berinvestasi di pasar dan tidak membayar banyak perhatian untuk fluktuasi jangka pendek dalam pertumbuhan lokal," terangnya saat berbincang dengan merdeka.com.
"Sebuah contoh yang baik komitmen kami adalah Kantar Worldpanel di mana kami telah menginvestasikan lebih dari $ 10 juta dalam 5 tahun terakhir dalam mendirikan sebuah bisnis dan menjadi pemain terkemuka mengukur konsumsi rumah tangga dan memahaminya," sambungnya.
Dengan gambaran itu, lanjut Eric, sejauh ini Kantar tidak mengurangi niatnya untuk terus menanam investasi di dalam negeri dalam mengukur nilai dari sebuah konsumsi yang telah dilakukan konsumen dari sebuah produk yang dihasilkan perusahaan.
"Kami belum menyimpang dari rencana kami bahkan ketika pasar tengah naik dan turun," pungkasnya.
Untuk informasi, Kantar merupakan lembaga market research yang masih di bawah grup WPP, yakni grup penyedia jasa di dunia bernilai USD 73 miliar dengan pendapatan sebesar USD 19 miliar. Dalam operasionalnya, WPP menawarkan berbagai pilihan jasa periklanan dan pemasaran komprehensif, termasuk manajemen investasi periklanan dan media, media investasi data, kehumasan dan public affairs, branding and identity serta komunikasi di bidang kesehatan, pemasaran dan promosi langsung maupun digital, serta penyedia ahli komunikasi.
(mdk/hrs)