Kapok miskin, aset mantan guru di China saingi APBN Indonesia
Saham Alibaba didirIkan Jack Ma, hari ini (20/9) menggila di bursa AS. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.655 triliun.
Kekayaan bukan lotere, yang mana manusia cukup berangan-angan lalu menunggu giliran menang. Prinsip ini dipercaya salah satu sosok paling dibicarakan dunia sepekan terakhir: Jack Ma.
Pria kelahiran 10 September 1964 di Kota Hanzhou, Provinsi Zhejiang, China, resmi dinobatkan sebagai pengusaha paling panas di kancah bisnis Internet tahun ini. Semua media massa ternama dunia, mulai dari Forbes, CNN, BBC, the Wall Street Journal, sampai Majalah Time, sepekan terakhir mengulik kisah hidupnya.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Kenapa Indonesia mendorong pendekatan inklusif dalam tata kelola AI global? Pemerintah Republik Indonesia mendorong pendekatan inklusif untuk mengikis kesenjangan digital. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) perlu dilaksanakan dengan tata kelola yang bisa diakui secara global.
-
Siapa yang sering kali menjadi sumber inspirasi bagi pengusaha muda? "Untuk mengejar mimpi tidak harus menunggu dukungan dari smeua orang. Hanya butuh satu orang saja yang yakin, yaitu dirimu."
-
Mengapa para pengusaha muda termotivasi dengan kata-kata inspiratif? "Kesempatan bisnis itu bagaikan sebuah bis, sekali berhenti akan ada bis lain yang menyusul." - Richard Bronson
Pangkalnya adalah proses penawaran saham perdana ke publik (IPO) perusahaan bisnis Internet yang dia rintis sejak 1995: Alibaba Group. Hari ini, Sabtu (20/9) waktu setempat, saham Alibaba resmi diperdagangkan di Bursa New York Amerika Serikat (NYSE).
Sempat molor dua jam, saham Alibaba debut pada pukul 12.00 waktu New York. Permintaan pembelian menggila beberapa detik setelah IPO, kelebihan 35 persen dari jumlah lot ditawarkan. Dengan target awal USD 83 per lembar, nilai saham Alibaba dalam hitungan menit melonjak jadi USD 99, sebelum akhirnya bertahan lama di posisi USD 93 per lembar.
Sepanjang 20 menit melantai di bursa NYSE, 100 juta lembar saham Alibaba diperdagangkan para broker Wall Street, seperti dilansir stasiun televisi USA Today.
Dana segar terkumpul dari IPO ini minimal USD 24,3 miliar atau setara Rp 243 triliun. Imbasnya, kapitalisasi pasar Alibaba mencapai USD 165,5 miliar (Rp 1.655 triliun). Berarti taksiran total aset Alibaba mendekati pendapatan sebuah negara berkembang.
Sebagai perbandingan, Indonesia pada RAPBN 2015 menargetkan pemasukan dari pajak maupun sumber-sumber lain sebesar Rp 1.762,3 triliun.
Selain resmi menjadi raksasa korporasi multinasional, lewat IPO yang jadi buah bibir ini, Alibaba sukses melampaui kapitalisasi pasar pemain e-commerce kawakan seperti eBay (kapitalisasi USD 63,2 miliar) atau Amazon (USD 149,6 miliar).
Apa kunci sukses Jack Ma meniti karir jadi taipan raksasa? Dia menjawab lantaran ogah terus miskin.
Sebelum mendirikan perusahaan perdagangan via Internet, Ma bekerja sebagai guru bahasa Inggris sebuah kampus di kota kelahirannya. Gaji Ma dalam Yuan bila dikonversi ke Rupiah hanya sekitar Rp 180.000 per bulan.
Sewaktu muda, Ma Yun (nama aslinya) adalah anak yang suka berbahasa Inggris, tak lazim bagi warga China kala itu. Dari biografinya yang kerap dikutip media, sedari SD dia nekat bersepeda ke hotel berjarak 45 menit dari Kota Hanzhou, demi bercakap-cakap dengan turis asing asal Eropa dan AS.
Ketekunan itu mengantarnya kuliah di jurusan bahasa asing, dan bahkan terpilih menjadi dosen di kampusnya. Tapi gaji minim sebagai pengajar membuatnya tak tahan. Inilah awal pilihannya banting setir jadi pengusaha. Di artikel selanjutnya, akan diceritakan bagaimana Ma bisa mengenal bisnis Internet, walau awalnya tak paham komputer sama sekali.
"Anda tidak akan sukses kalau tidak memiliki ambisi. Kalau tidak berhasil (dengan bisnis Internet) aku harus kembali ke pekerjaanku yang dulu," ujarnya saat diwawancara situs berita Tencent (11/9/2013).
Baca juga:
Kisah sukses pengusaha keramik Arwana
Modal Rp 280 Ribu, anak UGM ini sekarang beromzet Rp 2,2 M/Tahun
EFES 2014 menghadirkan tantangan bagi entrepreneur muda bangsa
Konferensi NXT CON 2014, saatnya berkarya lebih lewat teknologi
Anindya Bakrie, si anak badung yang jadi pebisnis ulung