Kartu Prakerja Sebar Insentif Rp972 Miliar untuk 440.000 Peserta di Aceh
Program Kartu Prakerja tercatat telah menjangkau 440.000 orang penerima manfaat dari Nanggroe Aceh Darussalam selama tiga tahun terakhir. Total dana insentif tersalurkan ke Aceh mencapai Rp972 miliar.
Program Kartu Prakerja tercatat telah menjangkau 440.000 orang penerima manfaat dari Nanggroe Aceh Darussalam selama tiga tahun terakhir. Total dana insentif tersalurkan ke Aceh mencapai Rp972 miliar.
Secara total, program kartu prakerja telah menjangkau 16,4 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
-
Apa itu Kartu Prakerja? Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pencari kerja. Namun, untuk merespons pandemi Covid-19, pemerintah mempercepat pengadaan Kartu Prakerja dan memprioritaskan bagi para pekerja atau buruh yang terkena dampaknya.
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
-
Apa yang dimaksud dengan kata kerja aktif? Kata Kerja Aktif adalah kata kerja yang menunjukkan bahwa subyek dalam kalimat melakukan aksi atau menjadi pelaku dari suatu perbuatan.
-
Kapan Rapat Kerja Kearsipan Nasional di Kalimantan Timur akan dilaksanakan? Kemudian, agenda kedua adalah Rapat Kerja Kearsipan Nasional yang diikuti 2.500 orang dari seluruh Indonesia sekaligus ada pameran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), digelar di GOR Kadrie Oening Samarinda pada 27-31 Mei mendatang.
-
Bagaimana Kendis Nasya memulai kariernya? Sebagai musisi yang memulai karier dari bawah, kini nama Kendis Nasya pun mulai naik daun.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengapresiasi Program Kartu Prakerja karena telah membantu masyarakat Aceh yang tengah mencari kerja, terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maupun buruh dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensinya dalam berbagai bidang.
"Program Kartu Prakerja sesuai dengan cita-cita Pemerintah Aceh dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional," kata Achmad Marzuki dalam acara Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh di Amel Convention Hall, Banda Aceh, (23/11).
Achmad Marzuki berharap agar momentum Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh dapat menjadi ajang para alumni Kartu Prakerja untuk berbagi pengalaman. Juga bagi masyarakat umum, sehingga dapat memanfaatkan program ini.
"Kami mendukung sepenuhnya program Kartu Prakerja di bawah kewenangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia di masa mendatang, khususnya Aceh," tegasnya.
Adapun selama masa pelaksanaannya, dari total sekitar 440.000 orang penerima manfaat di Aceh, paling banyak berasal dari Kabupaten Aceh Utara (68.066 peserta), disusul Bireuen (54.176), dan Pidie (43.075).
Sedangkan 5 pelatihan yang paling banyak menarik minat penerima Kartu Prakerja di Aceh, yakni penjualan dan pemasaran (strategi pemasaran dan penjualan, membuat konten pemasaran di sosial media, sukses berbisnis online), gaya hidup (teknik tata rias, belajar merancang busana, belajar merias diri), makanan dan minuman (mengolah makanan sehat, mengelola usaha warung, membuat aneka roti).
Disusul, manajemen (membangun usaha rintisan (start-up), menentukan dan mendirikan badan usaha, teknik wawancara bagi unit SDM), dan teknik (teknisi listrik, teknisi sistem perangkat keras, teknik menggunakan software editing).
Program Pertama 100 Persen Secara Digital
Pada kesempatan sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Kartu Prakerja merupakan program pemerintah pertama yang dijalankan secara digital 100 persen. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, agar pelayanan publik dilakukan dengan cara-cara baru yang inovatif menggunakan teknologi digital.
"Kartu Prakerja menjadi contoh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabilitasnya sangat tinggi. Tidak salah jika KPK menyatakan bahwa Kartu Prakerja sebaiknya dijadikan model bagi layanan publik yang lain," kata Moeldoko.
Sementara Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Purbasari, menekankan agar angkatan kerja saat ini jangan jadi generasi pengeluh.
"Biasakan agar tangan kita tak selalu di bawah. Jadilah generasi yang solutif, minimal jadi solusi untuk diri sendiri, baru kemudian jadi pandu bagi yang lain," tutupnya.
(mdk/idr)