Kedai Kopi Menjamur, Begini Cara Jadi Barista hingga Latte Art Profesional
Barista merupakan profesi yang penting di kedai kopi.
Barista merupakan profesi yang penting di kedai kopi.
Kedai Kopi Menjamur, Begini Cara Jadi Barista hingga Latte Art Profesional
Saat ini banyak sekali kedai kopi yang bertebaran di seluruh Indonesia.
Bagi para pencinta kopi itu menjadi kepuasan tersendiri karena mereka dapat menjajali kopi-kopi yang dibuat oleh sang barista. Dengan banyaknya kedai kopi kebutuhan akan barista yang profesional sangat dibutuhkan.
-
Apa yang terjadi pada barista di kedai kopi tersebut? Ia menerima cekikan di leher, tonjokan di muka, dan tendangan di badan. Selama itu pula pelaku mengarahkan wajah korban ke air yang mengalir dari kran agar korban tidak dapat bernafas.
-
Dimana kejadian penganiayaan terhadap barista tersebut terjadi? Korban merupakan pekerja part time di sebuah kedai kopi yang terletak di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana cara pelaku menganiaya barista tersebut? Ia menerima cekikan di leher, tonjokan di muka, dan tendangan di badan. Selama itu pula pelaku mengarahkan wajah korban ke air yang mengalir dari kran agar korban tidak dapat bernafas.
-
Kenapa pelaku menganiaya barista tersebut? Tiba-tiba ada yang sekap gue dari belakang dan gue pikir itu pelanggan Nekohi (kedai kopi) yang cuma iseng, tapi ternyata gue didorong ke dalam kamar mandi and he abuse me (dan dia menganiaya aku)," tambahnya lagi.
-
Bagaimana cara kerja mesin penggorengan kopi di Kedai Kopi Dharma Boutique Roastery? Mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik itu mulai beroperasi pada tahun 1928 dan terakhir kali digunakan tahun 1980-an.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
Salah satu barista, coffeprenuer, Muhammad Aga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai paham akan pandangan soal spesial di kopi.
"Banyak yang sudah paham, mereka belajar (jadi barista dan lain-lain) lewat ikut event besar seperti lomba-lomba. Mereka aware dengan hal itu. Makanya masyarakat Indonesia ini sekarang sudah paham soal spesial di kopi," ujar Aga saat ditemui dalam acara Jakarta Coffee Week 2023, ICE BSD, ditulis Selasa (7/11).
Merdeka.com
Dia menjelaskan, sudah banyak micro rostery yang bekerja sama dengan para petani kopi untuk bisa meningkatkan value dari masing-masing stakeholder.
Perlu diketahui micro rostery adalah orang yang berfokus pada keunikan dan edukasi terhadap biji kopi lokal.
"Jadi kan spesial di kopi itu transparan, transtibility dan sustanability. Jadi banyak perjalanan di kopi itu panjang banget, apalagi spesial di kopi," ucapnya.
Menurut Aga, Indonesia sudah bisa bersiang dengan para pemain kopi di seluruh dunia. Salah satu faktornya adalah Indonesia merupakan negara penghasil kopi sekaligus konsumen terbesar.
"Kan kalau di Brasil gitu ya, konsumsi per kapitanya tidak lebih besar daripada Indonesia, mereka penghasil saja. Di Indonesia itu penghasil kopi, tapi konsumsi kopinya juga mulai meningkat tiap tahunnya," imbuh Aga.
- FOTO: Semangat Penyandang Down Syndrome Bekerja Jadi Barista dan Pramusaji di Coffe Shop
- 2 Resep Es Kopi Susu Rasa Pandan Buatan Rumah, Mudah dan Seenak Racikan Barista
- Intip Bintang Dua Polri Mendadak jadi 'Barista', Seru Kumpul Bareng Kawan di Warung Kopi
- 6 Resep Camilan yang Bisa Jadi Teman Minum Kopi Hangat
Aga bilang menjadi seorang barista yang profesional juga harus mampu dalam menyajikan dan membuat kopi secara basic. Para barista harus mengetahui cara membuat dan menggunakan mesin kopi hingga takaran kopi yang akan disajikan.
Misalnya caffe latte, komposisi kopi hanya 30ml, sisanya susu sebanyak 190 ml. Menurut Aga, apabila susunya secara komposisi bahan-bahan itu tidak tepat maka rasa kopi pada minuman tersebut tidak seimbang.
"Akhirnya rasa kopinya tidak balance dan tidak keluar cremernya. Akhirnya pengalaman kita meminum Cafe Latte tersebut jadi tidak menarik itu penting untuk para barista," jelas Aga.
Tak hanya itu, untuk produk bahan yang akan digunakan pun harus mempunyai standarisasi yang bagus, sehingga pengalaman konsumen meminum kopi menjadi lebih menarik.
"Di luar itu, kualitas (produk) pasti cocok-cocokan sama kopinya. Kalau enak itu subjektif, tapi kalau buat saya menarik. Dan akhrinya menemukan rasa yang bagus sehingga pengalaman ke konsumennya pun juga baik," terangnya.
Pertama, Restu menilai menjadi latte art juga harus mampu dari basicnya terlebih dahulu. Seperti mengetahui kepribadian dan passion yang diminati.
"Pada dasarnya ya basic-nya dulu. Kita harus tahu suka dimana. Kalau saya kan suka gambar, ya jadinya kopinya saya gambar," tutur Restu.
Kedua, menjadi latte art, lanjut Restu, tidak bisa instan. Dibutuhkan waktu belajar yang cukup panjang untuk mempelajari hal itu seperti mengetahui produk yang akan digunakan, kemampuan dalam menggambar, dan lain sebagainya. Dia menyarankan untuk belajar mulai dari hulu hingga ke hilir.
"Latte art itu nggak instan, jadi harus tau dulu waktu belajarnya. Kalau mau bikin latte art pilihan susunya harus lebih bagus. Terus skill-nya dimana? Dari knowledge-nya dia, jadi harus banyak belajar. Contohnya menggunakan mesin kopi, itu juga penting untuk dipelajari," ujar Restu.
Merdeka.com
Ketiga, salurkan kemampuan latte art dengan mengikuti event atau lomba-lomba hingga bekerja di kedai kopi.
"Kalau sudah bisa, ikut lomba atau bekerja," tambahnya.
"Terkahir, jangan lupa berdoa, semangat dan jangan putus asa untuk jadi latte art," Restu mengakhiri.