Kasus Korupsi BLBI Di-SP3, Sjamsul Nursalim Berharta Rp 10,9 T & Miliki Gurita Bisnis
Sjamsul Nursalim dan istrinya Itjih Nursalim ditetapkan sebagai tersangka yang merugikan keuangan negara Rp 4,58 triliun dalam kasus penerbitan SKL BLBI terhadap Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan penanganan kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI) yang menjerat Sjamsul Nursalim. Sebelumnya, dia dan istrinya Itjih Nursalim ditetapkan sebagai tersangka yang merugikan keuangan negara Rp 4,58 triliun dalam kasus penerbitan SKL BLBI terhadap Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI).
Sjamsul Nursalim dan sang istri dalam kasus ini merupakan pemegang saham pengendali BDNI. Sjamsul Nursalim dan Itjih diduga melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama dengan mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Tumenggung.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Siapa yang diperiksa KPK terkait kasus korupsi SYL? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin. Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang dilakukan KPK terkait kasus suap di Basarnas? KPK resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG). Mulsunadi merupakan tersangka pemberi suap terhadap Kepala Basarnas Henri Alfiandi terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas.
Sebelum KPK mengeluarkan SP3, Sjamsul Nursalim dan Itjih berstatus buron atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Keduanya diduga tinggal di Singapura.
Sjamsul Nursalim alias Lim Tek Siong alias Liem Tjoen Ho lahir pada 19 Januari 1942 di Lampung. Berdasarkan catatan Forbes, Sjamsul masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2020. Dia di urutan ke-35.
Forbes per 9 Desember 2020 mencatat bahwa kekayaan Sjamsul Nursalim mencapai USD 755 juta, atau berkisar Rp 10,9 triliun (kurs Rp 14.537). Sumber kekayaannya berasal dari bisnis ban dan ritel. Putra penjual karet tersebut meraup kekayaan dari bisnis properti, batu bara, dan ritel.
Mesin Uang Sjamsul Nursalim
Menurut Forbes, Sjamsul Nursalim memiliki saham di perusahaan ritel PT Mitra Adiperkasa, Tbk. Perusahaan ini diketahui memegang hak penjualan beberapa merek terkenal di Indonesia seperti Zara, Topshop, dan Steve Madden.
Berdasarkan keterangan di situs web resminya, PT Mitra Adiperkasa menaungi lebih dari 150 merek. Merek-merek lain termasuk Pull & Bear, Stradivarius, Massimo Dutti, Manga, Lacoste, Dr. Martens, dan Cath Kidston. Departemen Store yang berada di bawah jaringan ritel ini adalah Sogo, Galeries Lafayette, dan Seibu.
Selain itu, menurut Forbes, pria tiga anak ini juga menghasilkan kekayaan dari perusahaan ban miliknya yaitu Gajah Tunggal. Perusahaan tersebut memproduksi 30 persen ban di pasar Afrika, Asia Tenggara, dan Timur Tengah.
Dia juga berbisnis di pasar real estate. Sjamsul diketahui memiliki saham di perusahaan asal Singapura, Tuan Sing Holdings. Perusahaan ini mengembangkan dan memiliki berbagai properti.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)