Kembali Beroperasi 2019, Merpati Airlines Gunakan Pesawat Buatan Rusia
"Perusahaan nantinya dalam mengoperasikan penerbangan tidak menggunakan pesawat Boeing atau Airbus tapi akan menggunakan pesawat produksi Rusia. Tapi pesawat yang kita gunakan adalah buatan Rusia dan bukan yang pernah kecelakaan di Gunung Salak."
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) siap kembali mengudara pada 2019 mendatang. Ini setelah Merpati Airlines mendapatkan komitmen suntikan modal dari Intra Asia Corpora sebesar Rp 6,4 triliun.
Dengan modal ini, Merpati Airlines akan menggunakannya untuk kembali mengurus izin operasinya yang sempat dibekukan oleh Kementerian Perhubungan beberapa tahun lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam penerbangan "Kartini Flight"? Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan BPH Migas meninjau Terminal BBM di Palaran? Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu (20/07/2024) lalu.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
Presiden Direktur Merpati Nusantara Airlines, Asep Ekanugraha mengatakan, jika beroperasi nanti Merpati Airlines tak akan menggunakan pesawat buatan Boeing dan Airbus.
"Perusahaan nantinya dalam mengoperasikan penerbangan tidak menggunakan pesawat Boeing atau Airbus tapi akan menggunakan pesawat produksi Rusia. Tapi pesawat yang kita gunakan adalah buatan Rusia dan bukan yang pernah kecelakaan di Gunung Salak," kata Asep di Jakarta, Senin (12/11).
Pihaknya dalam mengoperasikan MNA pada 2019 tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah (LCC). Selain akan lebih menyasar penerbangan di wilayah Indonesia timur, pihaknya juga akan melakukan penerbangan ke wilayah Indonesia barat yang dinilai sangat potensial juga memungkinkan ke luar negeri.
"Kami sudah belajar dari kejatuhan perusahaan dan saatnya menatap ke depan yang lebih baik. Apalagi selain pemerintah dan investor swasta yang mendukung, sudah banyak perusahaan asuransi yang ikut mendorong beroperasinya MNA lagi," kata Asep.
Saat ini struktur organisasi baru PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) juga sudah selesai disusun dan pihak investor swasta menyatakan tidak minta jatah untuk duduk di struktur organisasi.
"Investor hanya mau agar dana yang sudah ditanam bisa digunakan sebaik-baiknya, sehingga perusahaan bisa meraup laba seperti yang diharapkan," ujar Asep.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Siap Dukung Merpati Airlines Terbang Lagi, Ini Syaratnya
Merpati Airlines Dapat Suntikan Dana Rp 6,4 triliun
Investor dalam negeri niat beli Merpati Airlines
Kabar terbaru, Merpati Airlines dilirik 2 investor
BUMN: Hak karyawan Merpati sudah dibayarkan tapi tidak 100 persen
24 BUMN alami kerugian di Semester I-2017