Kemendag: Stok Sembako Aman Hingga April 2019
"Stok sembako aman, dan setelah pantauan di Pasar Nusukan ini, bisa kita pastikan 3 bulan ke depan aman. Dan kalau melihat stok yang ada di pusat, semoga saja sampai April aman."
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin kebutuhan pokok aman hingga 3 bulan ke depan. Bahkan hingga April 2019, sembilan bahan pokok (sembako) dipastikan tersedia. Dengan begitu, kebutuhan Natal dan Tahun Baru tidak perlu dikhawatirkan.
"Stok aman, dan setelah pantauan di Pasar Nusukan ini, bisa kita pastikan 3 bulan ke depan aman. Dan kalau melihat stok yang ada di pusat, semoga saja sampai April aman," ujar Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Eva Yuliana, saat kunjungan kerja di Pasar Nusukan, Banjarsari, Kamis (6/12).
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Dimana harga sembako masih terpantau tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Mengapa Sunan Gresik menjual sembako dengan harga murah? Ia menjual barang dagangannya dengan harga murah untuk membantu masyarakat.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan Bebek Songkem dijual dengan harga Rp60.000? Sementara itu, penjual Bebek Songkem asal Sampang, Aan, mengaku dia menjual Bebek Songkem dengan harga Rp60.000 per ekor di momen lebaran.
Meski menjamin sembilan bahan kebutuhan pokok aman hingga April, namun pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait. Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk memantau stok, para pelaku usaha dan kemungkinan adanya penimbunan. Namun hingga saat ini tidak ditemukan adanya penimbunan tersebut.
"Siang ini kita rapat koordinasi dengan stakeholder terkait, untuk memantau stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional," katanya.
Berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Nusukan Solo, harga-harga kebutuhan pokok masih normal. Jika sebelumnya terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas, hal tersebut bisa dimaklumi karena faktor cuaca. Dengan membaiknya cuaca, dia berharap harga-harga kebutuhan di pasar tradisional kembali stabil.
"Ada sedikit kenaikan memang tapi bisa kita maklumi. Untuk cabai misalnya, kalau hujan beberapa hari lalu, biaya produksi atau pemetikan menjadi naik. Untuk telur, daging, beras dan lainnya harganya bagus, cukup stabil," katanya.
Selain pemantauan harga di pasar tradisional, Staf Kemendag juga melakukan kunjungan ke ritel modern Carrefour di Solo Paragon Mall serta Gudang Bulog Divre Surakarta.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah (Jateng), M. Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, stok beras untuk wilayahnya mencukupi hingga 14 bulan lagi. Serapan beras dari petani di provinsi setempat melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jateng. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Stok beras untuk Jawa Tengah sampai 14 bulan ke depan aman, artinya satu tahun lebih. Nggak usah khawatir. Kalau teman-teman menemukan harga yang mahal atau punya komunitas, kami siap menggelontor itu," ujarnya.
Demikian juga di Pasar Nusukan, pihaknya juga menyediakan cadangan stok beras dari harga medium hingga premium. Sehingga jika ditemukan harga mahal di pedagang, masyarakat bisa langsung membeli di kios Bulog yang ada di pasar.
Untuk beras premium, pihaknya memberlakukan harga yang sama atau komersial. Bulog, kata dia sudah tidak lagi melakukan operasi pasar jika terjadi kenaikan harga. Sebagai solusinya, disediakan toko khusus di pasar dengan stok yang mencukupi. Stok Beras yang disediakan di kios pasar, 75 persen untuk premium dan 25 persen untuk medium.
"Anda kan tahu sendiri, masyarakat itu lebih pandai memilih, lebih bisa merasakan. Kalau medium kan rasanya kurang baik, tentu masyarakat akan memilih yang premium," tutupnya.
(mdk/idr)