Kemenhub Sebut Jepang Hingga Malaysia Tertarik Kelola 128 Terminal Bus di Indonesia
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan terus menggenjot pembangunan terminal berkonsep Transit Oriented Development (TOD). Hal ini bertujuan agar pertumbuhan penggunaan bus di kalangan masyarakat kembali meningkat. Ada banyak investor yang berminat untuk ikut bangun terminal jadi lebih modern.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan terus menggenjot pembangunan terminal berkonsep Transit Oriented Development (TOD). Hal ini bertujuan agar pertumbuhan penggunaan bus di kalangan masyarakat kembali meningkat.
Direktur Prasarana Transportasi Darat Kemenhub, Risal Wasal, mengatakan ada banyak investor yang berminat untuk ikut bangun terminal jadi lebih modern.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang menjadi kunci keberhasilan proyek investasi PLN di sektor kelistrikan? Kunci penting dalam keberlanjutan investasi, khususnya di sektor ketenagalistrikan adalah kontrak kerja sama. Kunci penting langkah ini, PLN bersama mitra selalu memetakan rencana kerja yang reliable dan juga mitigasi risiko, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan sektor kelistrikan mampu mendorong iklim investasi yang menarik bagi para investor.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
"Dari 128 terminal yang kita punya, ada 56 investor yang minat kembangkan, tadinya 44. Lalu investor ada yang berasal dari Korea, Jepang, Malaysia, London (Inggris) juga kalau tidak salah," tutur Risal di Jakarta, Jumat (8/11).
Bahkan, menurut Risal, ada investor asal Korea yang sudah menandatangani perjanjian kerjasama (MoU) dengan kontraktor asal Indonesia. Nantinya, pengembangan terminal akan dilakukan sepenuhnya oleh swasta, mulai dari desain bangunan, tata letak hingga urusan keamanan dan kebersihan.
"Akan kami serahkan ke swasta dengan masa konsesi 30 tahun. Di tahun ke-31, lahan akan menjadi milik pemerintah lagi," ungkap Risal.
Selanjutnya, pemerintah hanya sebatas mengelola operasional bus saja. Skema ini diklaim bisa mengembangkan terminal lebih cepat. Ketika sudah modern, orang-orang akan berdatangan ke terminal. Dan bukan hanya untuk naik, turun atau transit bus, namun untuk melakukan kegiatan lain.
"Ada yang kerja ke perkantoran, ada yang ke hotel, mal, jadi terminal akan ramai," ujar Risal.
Kemenhub Fokus Cari Investor Modernisasi Terminal Bus di Jawa
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprioritaskan pulau Jawa sebagai tujuan investasi sektor swasta untuk pembangunan terminal bus penumpang. Saat ini terdapat 128 terminal tipe A yang tersebar di wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan dari jumlah tersebut sebanyak 61 terminal tipe A ada di Pulau Jawa dan kebanyakan masih bersifat konvensional. Artinya, terminal tersebut hanya berfungsi sebagai terminal saja belum tersambung dengan pusat kegiatan ekonomi seperti mal atau pusat perbelanjaan.
"Prioritas pertama adalah terminal tipe A di Pulau Jawa. Kami sudah buat studi kelaikannya untuk terminal, kalau investor setuju tinggal pakai punya kita," kata Budi saat ditemui di Jakarta.
Budi mengatakan, fungsi terminal saat ini harus mengikuti perkembangan zaman yang ada. Bahkan, dirinya menginginkan terminal bus dapat menjadi seperti bandara yang saat ini telah memiliki banyak fungsi.
"Kita akan bangun terminal dengan cara mix use. Ke depan, ini yang kita lakukan lewat kerjasama dengan pihak swasta. Banyak potensi besar yang dimiliki terminal kita," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)