Kemenperin luncurkan pendidikan vokasi di Sumatera Bagian Utara
pendidikan vokasi tersebut dalam rangka mendorong ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing.
Kementerian Perindustrian meluncurkan program Pendidikan Vokasi Industri Wilayah Sumatera bagian Utara (Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat) di PT Sugar Medan Industry, Kawasan Industri Medan, Sumatera Utara. Pendidikan vokasi tersebut dalam rangka mendorong ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pembangunan industri nasional membutuhkan ketersediaan SDM yang kompeten, untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing industri. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri yang semakin spesifik, perlu diantisipasi dengan pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Mengapa Desa Kemudo memutuskan untuk mengelola limbah industri? Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
-
Kenapa Kemendag berkoordinasi dengan industri tembakau? Lebih lanjut Mendag menjelaskan, Kemendag juga akan berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau agar industri tembakau melakukan program kemitraan dengan petani.
-
Kapan warga Sindangsari mulai menekuni usaha kerupuk emping melinjo? Banyak warga setempat yang menekuni bisnis ini sejak 1997 silam.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
"Antisipasi dilakukan dengan pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand driven) melalui pembangunan link and match antara pendidikan vokasi dengan industri," ujar Airlangga di di Kawasan Industri Medan (KIM), Medan, Senin (2/10).
Pemerintah menargetkan sebanyak 1.775 SMK akan dibina dan dikerjasamakan dengan perusahaan industri sampai tahun 2019. Hingga saat ini, telah tercapai sebanyak 1.240 SMK kerja sama dengan 412 perusahaan industri.
"Kami menargetkan sampai dengan tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK yang akan dibina dan dikerjasamakan dengan perusahaan industri dengan perkiraan jumlah ham tersertifikasi yang dihasilkan sebanyak 845.000 orang," jelasnya.
Dalam peluncuran program pendidikan vokasi industri hari ini, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara 104 perusahaan industri dengan 221 SMK di Wilayah Sumatera Bagian Utara. Namun demikian, jumlah perjanjian kerja sama yang ditandatangani sebanyak 448 perjanjian.
"Ditandatangani hari ini sebanyak 448 perjanjian. Sebab, satu SMK dapat dibina oleh beberapa perusahaan industri sesuai program keahlian di SMK yang terkait dengan sohor industri tersebut," jelasnya.
Airlangga mengatakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pendidikan vokasi industri di wilayah Sumatera bagian utara adalah terbatasnya jumlah industri besar dan sedang pada beberapa provinsi seperti Aceh dan Sumatera Barat.
"Sehingga jumlah SMK yang dibina industri pada provinsi tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah SMK di provinsi tersebut," jelasnya.
Setelah Wilayah Sumatera bagian Utara, peluncuran Program Vokasi Industri akan diteruskan secara bertahap untuk provinsi DKI Jakarta dan Banten serta Sumatera bagian Selatan (Provinsi Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung).
Sebagai bentuk dukungan perusahaan industri terhadap program pembinaan dan pengembangan SMK yang link and match dengan industri, dalam setiap peluncuran program vokasi industri baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan di Sumatera Utara, selalu dilakukan pemberian bantuan (hibah) peralatan praktik kepada SMK dari beberapa perusahaan industri.
Baca juga:
Menperin: Daya saing RI akan makin tinggi, yang dilakukan Jokowi sudah on the track
Daya saing RI naik peringkat, menperin klaim hasil pemanfaatan teknologi digital
Bidik pasar dunia, ekspor batik RI di semester I-2017 capai Rp 527 miliar
Ekspor produk tekstil RI di semester I-2017 capai Rp 95,2 triliun
Menperin Airlangga lantik 15 pejabat eselon II