Kementan Salurkan Bantuan 2,3 Ton Pangan untuk Masyarakat Papua Terdampak Cuaca Ekstrem
Kementerian Pertanian (Kementan) merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia.
Kementerian Pertanian (Kementan) merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia.
Kementan Salurkan Bantuan 2,3 Ton Pangan Untuk Masyarakat Papua Terdampak Cuaca Ekstrem
Terbaru, kementan memberikan bantuan pangan sebanyak 2,3 ton berupa beras, minyak goreng, biskuit, mie instan dan juga buah-buahan.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
Ketua Tim Terpadu Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Darwin Tobing menyampaikan terimakasih atas bantuan tersebut.
"Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua, Martina Lestari mengatakan bahwa bantuan pangan ini merupakan instruksi dan perintah langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang menginginkan kondisi Puncak Papua segera pulih pasca diterjang cuaca ekstrem. Menurut Martina, semua bantuan akan segera dikirim menuju titik lokasi terdampak, yaitu Distrik Agandugume di Puncak Papua. Dia berharap, bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat setempat dan mempercepat pemulihan dari krisis cuaca yang ada.
"Pak Menteri (SYL) langsung meminta kami bergerak membantu masyarakat yang tengah kesulitan. Semoga ini menjadi awal bangkitnya masyarakat setempat dalam menghadapi krisis cuaca ini," katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Maruf Amin menegaskan bahwa meninggalnya enam orang di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah dipastikan karena terjangkit diare.
- Ketua KPK Nawawi Pomolango Bicara Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo
- KPK: Uang yang Disita dari Rumah Tersangka Korupsi di Kementan Capai Rp400 Juta
- Jalan Tol Laku Keras Saat Pandemi, Menteri PUPR: Kalau Tak Ada Pasti Banyak Orang Frustasi
- Kementan Perkuat Peran Enam Provinsi Hadapi El Nino
"Bukan kelaparan, tetapi diare dan karena cuaca," ujar Wapres usai memimpin rapat di kediamannya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (2/8).
Wapres mengatakan, memang ada cuaca ekstrem atau el nino di wilayah puncak yang mengakibatkan pertanian terganggu. Tapi, dia menegaskan masalah kematian yang menimpa enam orang itu bukan karena kekurangan pangan alias kelaparan.
Senada dengan komentar Wapres, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) juga memastikan kematian enam jiwa warga puncak jaya itu karena diare. Berdasarkan penelusuranya, mereka sempat muntah pada waktu siang hari hingga 20 kali. Malamnya dehidrasi dan selanjutnya diare sebelum ditemukan meninggal dunia. "Laporan yang saya terima di hari pertama dia muntah siangnya 10-20 kali, malamnya diare. Dehidrasi. Itu yang saya tahu," jelasnya.