Kenaikan BBM dan BI Rate lejitkan harga jual tanah
Pemerintah diminta mengantisipasi dengan sejumlah kebijakan terkait perumahan untuk kelas menengah bawah.
Paska kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan suku bungan acuan (BI Rate), harga jual tanah di kawasan Jabodetabek turut terkerek naik. GM Regional III Jabodetabek Perumnas, Andi Patria Nusantara mengatakan saat ini harga jual tanah di kawasan Jabodetabek sudah mencapai Rp 10 juta per meter.
"Saat ini sudah Rp 10 juta per meter, sebelumnya terakhir di bawah Rp 7 juta sampai Rp 8 juta per meter. Itu sekitar dua tahun lalu," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/11).
Menurut dia, dengan mahalnya harga jual tanah, membuat pihaknya gencar melakukan bisnis perumahan komersial dengan menggandeng beberapa perusahaan swasta. Kerja sama dimaksudkan agar memperingan aspek pendanaan.
"Kami kali ini membangun kawasan komersial antara Perumnas dan Bakrie tetap support penghasilan kelas menengah bawah, bukan hanya untuk komersil tapi juga Rusunami," jelas dia.
Maka dari itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk mendukung regulasi terkait perumahan untuk kelas menengah bawah. "Regulasi diperlukan seperti IMB gratis, perizinan dipermudah. Modal kerja selama ini selalu dibebani harga jual sehingga harga jual ke masyarakat besar," tutup dia.
Baca juga:
Indonesia jadi negara pengelola pemukiman terbaik Asia Pasifik
4 Fakta di balik makin mahalnya harga rumah di Jakarta
Pemerintah dorong pengembang perumahan bangun daerah perbatasan
Penyediaan rumah rakyat miskin butuh terobosan politik Jokowi
REI minta pemerintah hapus dana IMB rumah murah
Perizinan jadi hambatan utama pengembangan perumahan
Harga BBM naik, konsumen kecil makin sulit cari rumah
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditasnya di tengah kenaikan BI Rate? “Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? “Dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran, diperlukan kerja sama antara BPH Migas dengan pemerintah daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” paparnya.
-
Bagaimana upaya BPH Migas memastikan BBM subsidi tepat sasaran? Dalam pertemuan tersebut, Saleh Abdurrahman menyampaikan, rapat koordinasi ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan seluruh pemerintah provinsi di Kalimantan. Saleh mengharapkan agar ajang ini dimanfaatkan untuk berdiskusi hal-hal yang masih kurang jelas atau menjadi perhatian pemerintah daerah.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh BRI? Berkomitmen tinggi pada penerapan keuangan berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Award 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.