Kenang memori Orde Lama, Tatarstan tawari Indonesia helikopter
Tatarstan adalah negara pecahan Uni Soviet yang di masa Orde Lama pernah bekerjasama dengan TNI.
Presiden Tatarstan Rustam Minnikhanov hari ini mengunjungi Indonesia. Selepas bertandang ke Kantor Menko Perekonomian Hatta Rajasa pagi tadi, dia lanjut menyambangi Kementerian Perindustrian.
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Perindustrian Alex Traubun, Presiden Tatarstan menawarkan kerja sama di bidang industri alat berat dan pertahanan. Salah satunya adalah produksi helikopter.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Siapa yang memimpin pelepasan ekspor perdana kosmetik dari Sidoarjo? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang menjadi pelopor berdirinya penerbangan komersial di Indonesia? Pria ini menjadi pelopor adanya industri penerbangan komersil sekaligus menjabat KASAU pertama.
"Tadi dia datang dengan tiga bidang usaha yang menurut dia penting, antara lain helikopter, kapal, dan truk besar," ujar Alex seusai pertemuan di kantornya, Kamis (2/5).
Tatarstan adalah negara pecahan Uni Soviet yang di masa Orde Lama pernah bekerjasama dengan TNI. Pada 1960-an, pemerintah Indonesia mengimpor 17 helikopter buatan Pabrik Industri di Kota Kazan, wilayah paling maju di Soviet saat itu.
Hubungan diplomatik dan ekonomi kedua pihak baru pulih pada 1998, selepas Soeharto lengser. Alex menilai, pemerintah bisa mengembangkan lagi kerja sama helikopter dengan Tatarstan menggandeng PT Dirgantara Indonesia.
"Jadi mereka ini anggota federasi rusia, mereka kuat dalam industri berat. Apa yang dia punyai itu bagian dari kebutuhan bangsa kita. Apalagi kebutuhan di industri pertahanan sekarang anggarannya gede, ini peluang yang bisa kita manfaatkan," ungkap Wamen.
Selain helikopter, negara Eropa timur ini memiliki kemampuan membangun truk besar dan teknologi galangan kapal yang maju. Karenanya, Kemenperin antusias dengan tawaran kerja sama tersebut.
"Mereka juga kuat di kapal, mulai dari kapal niaga, kapal perang, tentu bagi Indonesia dia punya kompetensi kita butuhkan, otomotif juga, truk yang gede-gede itu. Saat ini kita bergantung ke Caterpillar, saya bilang ke dia kalau bisa masuk bagus, supaya lebih kompetitif," tandasnya.
Alex menyarankan Presiden Rustam dan rombongan untuk membahas detail teknis kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Dia melihat, langkah rombongan Tatarstan sudah tepat dengan melawat ke kantor menko lebih dulu.
"Mereka sudah ketemu menko perekonomian, mereka sudah on the right track. Tapi kerja sama ke depan perlu detail lagi. Harus difokuskan masuknya lewat Kadin kemudian tentu pemerintah," kata Alex.
Karena padatnya jadwal, Presiden Rustam urung menemui wartawan soal lawatannya ke Kemenperin hari ini dan langsung menuju mobil. Selain staf, dia dalam kunjungan kali ini ditemani tiga perwakilan perusahaan asal negara itu.
(mdk/noe)