Kenapa Masih Banyak Orang Simpan Uang di Rumah, Ini Alasannya
Kasus uang rusak dalam nominal besar akibat di simpan secara mandiri masih saja terjadi di Indonesia. Terbaru, Samin (53), seorang penjaga SD Negeri Lodjiwetan, Solo, harus menelan pil pahit setelah uang tabungannya senilai Rp 50 juta miliknya rusak dimakan rayap.
Kasus uang rusak dalam nominal besar akibat di simpan secara mandiri masih saja terjadi di Indonesia. Terbaru, Samin (53), seorang penjaga SD Negeri Lodjiwetan, Solo, harus menelan pil pahit setelah uang tabungannya senilai Rp 50 juta miliknya rusak dimakan rayap.
Padahal, uang yang dia simpan dalam 2 (dua) celengan plastik itu akan digunakan bersama istri dan dua anaknya untuk mendaftar ibadah haji. Mengapa peristiwa nahas tersebut masih berulangkali terjadi di Indonesia?
-
Bagaimana cara LPS menangani simpanan nasabah yang melebihi Rp2 miliar? Sedangkan jumlah simpanan di atas Rp2 miliar akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang dimaksud dengan bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Siapa yang menjamin simpanan nasabah di bank? LPS hanya akan menjamin simpanan nasabah sampai jumlah Rp2 miliar.
Sekretaris Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dimas Yuliharto menyampaikan, peristiwa nahas tersebut kerap terjadi diakibatkan masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat di Indonesia. Hal ini tercermin dari hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 mencatat, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masing-masing mencapai 38,03 persen dan 76,19 persen.
"Peristiwa yang terjadi dan bukan hanya kali ini saja, memang kita akui karena masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat," ujar Dhimas kepada Merdeka.com di Jakarta, Kamis (22/9).
Dhimas menerangkan, akibat indeks literasi keuangan masyarakat yang masih kecil mengakibatkan terbatasnya pengetahuan masyarakat untuk menempatkan uang tabungannya secara aman. Sehingga, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan masih rendah.
"Tingkat kepercayaan masyarakat kepada bank itu tergantung kepada literasi keuangannya juga," tegas Dimas.
Pihaknya pun berupaya terus menyampaikan pengetahuan tekait pentingnya menabung di bank karena lebih aman dan dijamin LPS. Misalnya dengan melaksanakan sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat luas mengenai tugas dan fungsi LPS kepada masyarakat, baik secara langsung maupun menggunakan berbagai platform komunikasi dan informasi yang LPS miliki.
"Sudah saatnya masyarakat paham bahwa menabung di bank itu lebih aman karena dijamin oleh LPS, daripada berisiko hilang atau rusak karena berbagai sebab, lebih baik simpan di bank," pungkasnya.
Baca juga:
Survei: 39,92 Persen Kelompok Usia Muda Indonesia Ingin Kaya
Per Juni 2022, Investor Pasar Modal Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2019
LPS Gandeng KG Media Genjot Literasi Keuangan Lewat Industri Kreatif
OJK Ingatkan Masyarakat Hati-Hati Pinjam Uang Online, ini Alasannya
Ma'ruf Amin Sebut Literasi Bisa Tangkal Islamofobia
Kala Museum Aceh Bangkitkan Minat Baca Generasi Muda Lewat Pameran Literasi