Keponakan Prabowo Diusulkan Jadi Menteri Keuangan Pengganti Sri Mulyani, Apa Hebatnya?
Keponakan Prabowo ini diyakini betul dapat mengawal pengeluaran negara untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi tinggi.
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo merekomendasikan Thomas Djiwandono alias Tommy sebagai Menteri Keuangan. Diketahui, saat ini keponakan Prabowo tersebut menjabat Wakil Menteri Keuangan II.
"Terobosannya mudah-mudahan Mas Tommy jadi Menkeu," kata Dradjad dalam acara Katadata Forum Future Policy di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (9/10).
- Prabowo Tunjuk Sri Mulyani jadi Menkeu: Rekor 13 Tahun Sebagai Bendahara Negara
- Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo
- Penjelasan Keponakan Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tidak Bakal Terealisasi Tahun Depan
- Prabowo Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 8 Persen dengan Mudah
Bahkan, dia juga mengklaim sebagai sosok yang ikut merekomendasikan Tommy menjadi Wakil Menteri Keuangan II kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Itu saya dari dulu posisi saya, saya termasuk salah satu yang merekomendasikan supaya beliau jadi Wamenkeu," beber dia
Dia menilai, Tommy merupakan sosok yang bijaksana. Sehingga, keponakan Prabowo ini diyakini betul dapat mengawal pengeluaran negara untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi tinggi.
"Kenapa saya sampaikan, karena Mas Tommy orangnya prudent. Dan kita butuh Menkeu yang prudent yang bisa mengawal pengeluaran negara. Karena nanti belanja negara itu akan sangat krusial sekali," tegas dia.
Harap Diterima Prabowo
Dia berharap presiden terpilih Prabowo kembali menerima rekomendasi untuk mengangkat Tommy sebagai Menteri Keuangan. Namun, dia menghormati apapun keputusan Prabowo untuk memilih calon menterinya.
"Ya mudah-mudahan nanti beliau yang akan ditugaskan, tapi enggak tahu itu dikantong Pak Prabowo ya," tandasnya.
Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo Subianto mulai menata strategi untuk bisa lari kencang di awal masa pemerintahannya yang akan resmi mulai Oktober 2024. Maklum, sejak masa kampanye, Prabowo memiliki target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen.
Optimisme Prabowo ini memang bukan asal ngomong. Baginya, apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi saat ini menjadi modal utamanya.
"Sumbangan terbesar pemimpin politik adalah bisa menciptakan ketenangan, karena dengan itu tercipta iklim yang positif. Minimum target pertumbuhan ekonomi 8 persen" tegasnya.