Keuangan BPJS Kesehatan di 2024 Berpotensi Defisit Lagi, Ini Penyebabnya
Direktur Perencanaan, Pengembangan, dan Manajemen Risiko Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Mahlil Ruby memprediksi keuangan BPJS Kesehatan berpotensi kembali defisit. Potensi ini muncul berdasarkan grafik antara beban layanan kesehatan dengan iuran setiap peserta.
Direktur Perencanaan, Pengembangan, dan Manajemen Risiko Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Mahlil Ruby memprediksi keuangan BPJS Kesehatan berpotensi kembali defisit. Potensi ini muncul berdasarkan grafik antara beban layanan kesehatan dengan iuran setiap peserta.
Dia menjelaskan, pendapatan BPJS Kesehatan dari iuran yang dibayarkan setiap peserta, tidak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan tarif yang dibayarkan BPJS Kesehatan ke rumah sakit atau layanan kesehatan. Jika kondisi ini tidak segera ditindaklanjuti, Mahlil memprediksi tahun 2024 BPJS akan kembali defisit seperti tahun 2020 ke bawah.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Apa saja kategori penghargaan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan? Penghargaan tersebut diberikan kepada jurnalis media cetak, media online, photostory jurnalistik, televisi, dan radio yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa saja contoh layanan inovatif yang diluncurkan BPJS Kesehatan? Hadirnya Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interractive JKN (VIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga i-Care JKN serta inovasi berbasis teknologi lainnya menjadi bukti BPJS Kesehatan bergerak maju untuk memberikan pelayanan yang mudah dijangkau dan mudah diakses oleh seluruh peserta JKN.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Siapa yang menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan? Penghargaan diberikan kepada jurnalis media cetak, media online, photostory jurnalistik, televisi, dan radio yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
"Dilihat di tahun 2022 itu terjadi menurun kenaikan tarif, prediksinya di 2024 itu akan menyilang kembali antara cost per member dengan premi member jadi kalau ini terjadi persilangan kita menuju ke defisit," ujarnya.
Dia sepakat dengan pernyataan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang mengatakan dana surplus BPJS Kesehatan Rp56 triliun harus tetap dijaga. Namun di satu sisi, tanpa adanya inovasi dan upaya menambah sumber pendapatan lainnya, keuangan BPJS Kesehatan akan kembali suram.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan atas prediksi tersebut juga dilihat porsi segmen peserta BPJS Kesehatan. Dalam pemaparannya, Mahlil mengatakan peserta BPJS Kesehatan dengan segmen penerima bantuan iuran (PBI) mendominasi karakteristik peserta BPJS Kesehatan.
"Dari karakteristik peserta kita banyak PBI maka keberlanjutan saya berpikir ini adalah satu ancaman di masa depan," ungkapnya.
Dia menambahkan, keuangan BPJS Kesehatan yang mengalami surplus karena diselamatkan momentum pandemi Covid-19. Di masa itu, utilisasi menurun bersamaan dengan naiknya iuran.
Sejatinya universal health coverage (UHC) tidak bisa hanya diterjemahkan sebatas kuantitas peserta BPJS Kesehatan. Dia menyampaikan bahwa itu adalah cakupan dari peserta tapi UHC memiliki tiga aspek. Pertama, adalah peserta. Kedua, pelayanan yang bermutu, dan yang ketiga adalah kecukupan daripada biaya yang memadai.
Hal lainnya yang patut diperhatikan adalah pada saat peserta menikmati atau mendapatkan layanan kesehatan, mereka tidak sampai kesulitan finansial yang memiskinkan peserta karena biaya sakitnya.
"Jadi bukan UHC dalam pengertian hanya peserta datang atau 98 persen, itu hanya population coverage bukan uhc yang sesungguhnya. Tapi kita sudah kadung menterjemahkan UHC itu sebagai 98 persen cakupan peserta," pungkasnya.
Baca juga:
Jantung dan Kanker Paling Banyak Kuras Anggaran BPJS Kesehatan
Dirut BPJS Kesehatan Kesal Ada RS Minta Fotocopy Dokumen ke Pasien: Cukup KTP Saja
Cerita Dirut BPJS Kesehatan Bikin Keuangan Jadi Surplus, Sampai Buat Jokowi Heran
Jaminan Kesehatan Dorong Peningkatan Konsumsi Masyarakat
Dirut Bantah Pemanfaatan BPJS Kesehatan Didominasi Orang Kaya
Jatuh Bangun BPJS Kesehatan, Pernah Berurusan dengan Bank untuk Bayar Rumah Sakit