Kinerja Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Minus 1,49 Persen Sepanjang 2020
Kontribusi sektor IKFT terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,48 persen di 2020. Sedangkan nilai ekspor IKFT mencapai 33,99 persen dari total ekspor keseluruhan..
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam mencatat, kinerja industri IKFT mengalami kontraksi hingga minus 1,49 persen sepanjang tahun 2020. Ini terjadi sebagai dampak pandemi Covid-19.
"Kondisi pertumbuhan Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil tahun 2020 masih mengalami kontraksi minus 1,49 persen, tapi itu lebih baik dibanding rata-rata industri pengolahan non-migas yang minus 2,52 persen," kata Khayam dalam diskusi virtual Industri Farmasi, Prioritas Baru Making Indonesia 4.0, Jumat (16/4).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Kapan Kerajinan Lak mulai diproduksi? Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kerajinan Lak lahir saat masa Dinasti Ming.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Meski demikian, Khayam menyebut salah satu subsektor yaitu industri kimia dan farmasi yang pertumbuhannya baik yakni 9,3 persen sepanjang tahun 2020. Namun kinerja industri tekstil tengah anjlok parah.
Dia menyebut, kontribusi sektor IKFT terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,48 persen di 2020. Sedangkan nilai ekspor IKFT mencapai 33,99 persen dari total ekspor keseluruhan.
Oleh karena itu, dalam rangka penyelenggaraan Hannover Messe 2021, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap kinerja sektor IKFT tahun 2021 dan seterusnya semakin membaik. Bahkan kini pemerintah menambahkan menjadi 7 sektor yang menjadi prioritas.
Sebelumnya, pemerintah hanya memprioritaskan sektor makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, elektronika, dan kimia. Namun semenjak Pandemi Covid-19, Pemerintah menambahkan 2 sektor prioritas lainnya, yakni alat kesehatan dan farmasi.
"Semenjak pandemi Covid-19 kita memerlukan farmasi dan alat kesehatan makannya pemerintah menambahkan dua sektor ini menjadi prioritas. Sektor-sektor yang harus dikembangkan seiring dengan pengembangan melalui ekonomi digital," jelasnya.
Dengan demikian, Kemenperin berharap ke depannya dalam pengembangan ekonomi digital 4.0 sektor IKFT juga bisa ikut berkembang.
"Kita ingin ke depan kalau kita bicara ekonomi digital khususnya 4.0 itu konsepnya adalah connectivity, bukan hanya sektor produksi yang terkait tapi seluruh sektor-sektor baik bahan baku, pemasaran, dan gudang itu terkoneksi," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sektor Farmasi dan Alat Kesehatan Masuk Daftar Prioritas Penerapan Industri 4.0
Kemenperin Sebut Industri Kosmetik Tumbuh Signifikan di 2020
Kimia Farma Target Impor Bahan Baku Obat Turun Hingga 23 Persen di 2024
Bio Farma Sebut 140 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac Segera Masuk ke RI
Bio Farma Siap Distribusi 7,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Bulan Ini
Bio Farma Gandeng Perbankan untuk Datangkan Vaksin Covid-19