Kisah Pemilik Hotel Grand Sahid, dari PNS Hingga Jadi Pebisnis Ulung
Bagi masyarakat yang sering beraktivitas di Jakarta, sudah tidak asing dengan Hotel Grand Sahid, Jakarta. Pemilik hotel ini adalah Sukamdani Sahid Gitosardjono, mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beralih menjadi pebisnis ulung.
Bagi masyarakat yang sering beraktivitas di Jakarta, sudah tidak asing dengan Hotel Grand Sahid, Jakarta. Pemilik hotel ini adalah Sukamdani Sahid Gitosardjono, mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beralih menjadi pebisnis ulung.
Mengutip dari sejumlah referensi, perjalanan Sukamdani menjadi pebisnis dimulai saat dia memilih mundur sebagai PNS di Departemen Dalam Negeri, dengan alasan kesejahteraan. Dia merasa, kesejahteraan PNS pasca revolusi tidak cukup baik.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Siapa sosok inspiratif pengusaha sukses di balik Parna Raya Group? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa sosok inspiratif orang Batak yang sukses di perantauan? Jintar Tambunan yang berasal dari Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara ini memulai cerita perantauannya ketika Ia melamar pekerjaan di sebuah perusahaan tambang di Irian Barat pada tahun 1970 silam.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
Mundur dari PNS, Sukamdani melamar ke kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jakarta. Tak ada kendala berarti, pada tahun 1953 dia memulai menjalani aktivitas baru sebagai manajer di percetakan milik PGRI tersebut.
Dalam rentang 1953-1955, Sukamdani menikah dengan Juliah, yang terhitung masih kerabat Keraton Mangkunegaran. Di kehidupan baru berstatus suami, Sukamdani memberanikan diri untuk memulai bisnis sendiri.
Dia mendapatkan pinjaman uang Rp25.000 dari mertua. Modal tersebut dia gunakan untuk membangun bisnis percetakan dengan membangun sebuah CV Masyarakat Baru. Dan, pada 7 Oktober 1963, CV itu menjadi PT Tema Baru.
Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, para pelaku usaha mendapatkan kemudahan untuk menjalankan bisnisnya. Namun, tak banyak pengusaha Indonesia saat itu yang berhasil membangun usaha. Namun, Sukamdani adalah pengecualian.
Pada tahun 1960, Sukamdani merambah bisnis baru dengan mendirikan sekaligus memimpin PT Sahid Trading & Industrial Co. Dia juga memulai bisnis baru dalam bidang perhotelan. Di masa ini, kemudian dianggap sebagai cikal bakal Sukamdani sebagai Si Raja Hotel.
Pada tahun 1965, Sukamdani membangun hotel pertamanya di Solo, Jawa Tengah. Dari sini, kemudian asal muasal hotel-hotel megah Sahid di masa depan.
Dalam sejumlah referensi biography, kesuksesan Sukamdani membangun kerajaan bisnis tak lepas dari statusnya sebagai sepupu Siti Hartinah, istri dari Jenderal Soeharto. Berstatus sebagai kerabat orang nomor satu di negeri, saat itu, Sukamdani dianggap memiliki privilege dalam menjalankan bisnis.
(mdk/azz)