Kisah Sukses Sabana, Pengusaha Susu yang Kini Punya Harta Kekayaan Rp13,6 Triliun
Kala itu, ayah Sabana menjual susu tidak menggunakan teknologi yang mumpuni.
Kala itu, ayah Sabana menjual susu tidak menggunakan teknologi yang mumpuni.
Kisah Sukses Sabana, Pengusaha Susu yang Kini Punya Harta Kekayaan Rp13,6 Triliun
Kisah Sukses Sabana, Pengusaha Susu yang Kini Punya Harta Kekayaan Rp13,6 T
Siapa yang tak tahu dengan produk susu Ultra Milk, minuman sari buah Buavita hingga Teh Kotak. Produk-produk tersebut merupakan buatan dari satu perusahaan yang sama. Bahkan pemilik perusahaannya merupakan orang kaya atau crazy rich asal Indonesia.
-
Siapa sosok inspiratif pengusaha sukses di balik Parna Raya Group? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Kapan Sukanto Tanoto dinobatkan menjadi pengusaha terkaya di Indonesia? Pada tahun 2013, ia berhasil dinobatkan menjadi pengusaha terkaya di Indonesia!
-
Apa yang membuat bisnis kayu Sukanto Tanoto berkembang pesat? Pada tahun 1972, harga minyak melambung akibat krisis minyak yang justru membuat Tanoto bernasib mujur sehingga bisnisnya berkembang pesat.
-
Bagaimana Slamet Sarojo membangun bisnis kayunya? Pada tahun 1971, dia mendirikan PT Dwi Masjaya Utama dengan modal Rp10 miliar untuk mengelola kayu dari hutan Kalimantan Tengah. Slamet kemudian mendirikan PT Bahana Utama Lines, sebuah perusahaan yang menjadi pengangkut kayu gelondongan dan kargo umum.
-
Bagaimana Jhony Saputra meraih kesuksesan dalam bisnis? Prestasinya mengelola perusahaan besar pada usia muda menggambarkan ketangguhan dan kebijaksanaannya dalam dunia bisnis.
-
Kapan Slamet Sarojo mendirikan perusahaan kayunya? Bisnis Slamet kemudian merambah ke sektor kayu. Pada tahun 1971, dia mendirikan PT Dwi Masjaya Utama dengan modal Rp10 miliar untuk mengelola kayu dari hutan Kalimantan Tengah.
Melansir dari berbagai sumber, Sabana Prawirawidjaja adalah salah satu pendiri PT Ultrajaya Milk Industry.
Sebuah perusahaan pembuat produk susu yang selalu ada di rak-rak warung, minimarket hingga supermarket.
Sabana melanjutkan bisnis keluarga yang diturunkan ayahnya yang merupakan pendiri
PT Ultrajaya Milk Industry, Achmad Prawirawidjaja.
Saat dibangun Achmad Prawirawidjaja, bisnis susu ini merupakan usaha rintisan keluarga pada tahun 1958.
Kala itu, Achmad menjual susu tidak menggunakan teknologi yang mumpuni.
Sehingga susu yang dijual itu tak bertahan lama. Bahkan seringnya terbuang sia-sia karena memang produk susu yang dibuat hanya diolahan dengan cara sederhana, sebagai bisnis rumahan.
Pada akhirnya di tahun 1970, perusahaan produk susu itu berkembang dan menjadi sebuah perseroan berkat dikelola langsung Sabana.
Sejak saat itu juga produk susu menggunakan teknologi pengolahan secara Ultra High Temperature (UHT) dan Aseptic Packing Material atau teknologi pengemasan dengan kemasan karton aseptik.
Di perusahaan itu, Sabana menjabat sebagai Presiden Direktur (Presdir) sejak 1971. Pada saat itulah Sabana baru memasuki usia 31 tahun.
Sebelum sukses membawa bisnis perusahaan itu. Sabana pernah menempuh pendidikan di Nanyang Technological University, Singapore jurusan Manajemen.
Pada saat itulah Sabana baru memasuki usia 31 tahun. Sebelum sukses membawa bisnis perusahaan itu.
Sabana pernah menempuh pendidikan di Nanyang Technological University, Singapore jurusan Manajemen.
Merdeka.com
Tak hanya produk susu yang menjadi bisnisnya. Pria kelahiran 1940 itu juga mengembangkan bisnis lainnya, seperti Buavita diproduksi 1978, Campina, Teh Kotak tahun 1981 serta Sari Kacang Hijau.
Sekarang perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 60 macam produk minuman.
Kini dia menempati posisi ke-46 sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan tercatat memiliki harta kekayaan sebesar USD900 juta atau Rp13,6 triliun.
Foto-foto diambil dari laman resmi Ultra Jaya.