Konsumen Indonesia khawatir kondisi ekonomi dan politik di 2014
Konsumen Indonesia justru tidak lagi khawatir akan dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions mendapati fakta, konsumen Indonesia khawatir akan kondisi stabilitas ekonomi dan politik tahun depan. Wajar saja mengingat tahun depan merupakan tahun politik, pergantian presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota DPR hingga DPRD.
Kekhawatiran akan keadaan ekonomi menjadi urutan teratas. Tingkat kekhawatirannya mencapai 43 persen. Sedangkan kekhawatiran akan stabilitas politik sekitar 14 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Kita dapat melihat kekhawatiran mengenai stabilitas politik meningkat, di mana sangat mungkin hal tersebut merupakan respons atas semakin dekatnya pemilihan presiden tahun depan," ujar Managing Director Nielsen Indonesia Catherine Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Sabtu (2/11).
Konsumen Indonesia justru tidak lagi khawatir akan dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti yang terjadi pada kuartal pertama dan kedua.
"Pada kuartal sebelumnya, Peningkatan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kekhawatiran utama di mana 28 persen konsumen menyatakan bahwa hal tersebut menjadi kekhawatiran terbesar pertama dan kedua," ucapnya.
Menurut Catherine, pada kuartal III 2013, peningkatan harga BBM tidak termasuk dalam peringkat lima teratas kekhawatiran utama bagi konsumen di Indonesia.
Catherine menyimpulkan, konsumen Indonesia memiliki ketahanan yang tinggi dalam menghadapi tantangan dan cepat beradaptasi dengan situasi. "Setelah beberapa bulan kita tidak lagi melihat peningkatan harga BBM sebagai kekhawatiran utama," paparnya.
(mdk/noe)