Konsumen Indonesia lebih pilih produk murah ketimbang halal
Meskipun penduduk Indonesia mayoritas muslim, namun produk di pasaran yang memiliki sertifikat halal baru 20 persen.
Meskipun penduduk Indonesia mayoritas muslim, namun produk di pasaran yang memiliki sertifikat halal baru mencapai 20 persen. Jauh di bawah Malaysia yang sudah mencapai 90 persen
Badan Standardisasi Nasional (BSN) melihat tuntuan masyarakat Indonesia akan sertifikasi halal masih rendah. Dalam membeli sebuah produk, masyarakat masih lebih yang murah ketimbang halal.
-
Bagaimana cara mendapatkan sertifikat halal MUI? Untuk mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), suatu produk harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan.
-
Siapa yang berwenang memberikan sertifikat halal MUI? Produk yang memenuhi kriteria-kriteria di atas akan diberikan sertifikat halal oleh LPH yang terpercaya.
-
Sertifikat halal itu apa sih? Sertifikat halal merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan berdasarkan fatwa halal tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
-
Kenapa penting bagi konsumen Muslim untuk mengecek sertifikat halal MUI? Pasalnya, mengecek sertifikat halal MUI adalah langkah penting bagi konsumen Muslim untuk memastikan bahwa produk yang mereka konsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
-
Apa saja kriteria yang harus dipenuhi agar produk bisa mendapat sertifikat halal MUI? Untuk mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), suatu produk harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan. Berikut adalah kriteria-kriteria tersebut: 1. Bahan dan Proses ProduksiBahan Baku: Produk harus menggunakan bahan baku yang halal dan tidak mengandung unsur haram. Bahan baku yang digunakan harus sesuai dengan syariat Islam.Fasilitas Produksi: Fasilitas produksi harus memenuhi standar kehalalan dan tidak memiliki kontaminasi dari bahan haram. Fasilitas tersebut harus memiliki sistem pengawasan yang efektif untuk mencegah kontaminasi.Proses Produksi: Proses produksi harus dilakukan dengan cara yang halal dan tidak mengandung unsur haram. Proses tersebut harus memenuhi standar kehalalan dan tidak memiliki kontaminasi dari bahan haram.
-
Apa saja manfaat sertifikat halal? Sertifikat halal memiliki beberapa fungsi penting, terutama dalam konteks konsumen Muslim dan industri makanan serta produk lainnya.
"Jadi itu karena konsumen itu sendiri, kalau konsumen menyadari maka dia menuntut (ada label halal). Sekarang orang masih cari diskon," kata Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Suprapto, di Jakarta, Kamis (6/3).
Kondisi tersebut, lanjut Suprapto, membuat produsen abai mengurus sertifikat halal produknya. Ditambah, pemerintah tidak mewajibkan setiap produk yang dipasarkan di Indonesia untuk disertifikasi halal.
Berbeda dengan Malaysia yang sudah mewajibkan. "Sertifikasi halal tidak diwajibkan, sehingga tidak ada yang harus dipenuhi produsen. Berbeda dengan helm yang wajib SNI."
(mdk/yud)