Kontraksi Ekonomi Indonesia Diprediksi Berlanjut Hingga Kuartal I-2021
Menurut Faisal, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan proses pemulihan ekonomi nasional berjalan secara terhuyung-huyung. Pertama, belum maksimalnya upaya pemerintah untuk memerangi pandemi Covid-19.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics (Indef), Faisal Basri memprediksi bahwa kontraksi ekonomi Indonesia akan berlangsung lebih lama jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Kontraksi ekonomi nasional diprediksi masih akan berlanjut hingga kuartal I-2021.
"Jika dilihat akibat pandemi ini akan lebih lama dari negara berkembang lainnya. Sehingga, kita baru akan positif sebesar 1,4 persen di kuartal II tahun depan, triwulan I tahun depan masih minus 0,7 persen," paparnya dalam webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Kamis (26/11).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Menurut Faisal, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan proses pemulihan ekonomi nasional berjalan secara terhuyung-huyung. Pertama, belum maksimalnya upaya pemerintah untuk memerangi pandemi Covid-19.
Kedua, masih belum pastinya ketersediaan vaksin anti Covid-19 di Indonesia. "Sehingga (situasi) ketidakpastian pada tahun depan masih akan tinggi," imbuh dia.
Terakhir atau faktor ketiga, tahun 2020 dinilai bukan puncak pandemi Covid-19 di Indonesia. Dia memprediksi puncak pandemi ini justru Januari-Februari 2021.
"Jadi kuncinya di kendalikan, kendalikan (Covid-19). Itu akan secara otomatis membantu pertumbuhan ekonomi kembali positif," tutupnya.
Baca juga:
Tanpa Digitalisasi, Resesi di Indonesia Dinilai Bakal Lebih Dalam
Per Hari Ini, Realisasi Penyaluran Dana PEN Capai 60,9 Persen
Jokowi Perintahkan Percepat Penyerapan Belanja 2021 Demi Topang Ekonomi Saat Pandemi
UU Cipta Kerja dan Vaksin Covid-19 Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi
Ketua Banggar DPR: Ekonomi Indonesia Masuki Fase Titik Balik Pemulihan