Kuartal I-2019, Pasar Modal Himpun Dana Rp 28,34 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga dengan baik hingga kuartal-I 2019. OJK juga mencatat penghimpunan dana di Pasar Modal sepanjang kuartal tersebut mencapai Rp 28,34 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga dengan baik hingga kuartal-I 2019. OJK juga mencatat penghimpunan dana di Pasar Modal sepanjang kuartal tersebut mencapai Rp 28,34 triliun.
"Penghimpunan dana di Pasar Modal mencapai Rp 28,34 triliun," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso saat memberi keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/4).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Pada kuartal-I 2019, investor non residen mencatatkan net buy (pembelian bersih) di pasar saham dan pasar SBN, masing-masing sebesar Rp 12,13 triliun dan Rp 73,87 triliun seiring dengan meredanya tekanan dari pasar keuangan global.
Sementara itu, kinerja intermediasi keuangan masih solid dengan pertumbuhan kredit perbankan masih pada level dua digit dan didukung dengan profil risiko yang terjaga pada level yang rendah. Per Februari kredit perbankan tumbuh 12,13 persen yoy dengan rasio NonPerforming Loan (NPL) gross perbankan sebesar 2,59 persen.
"Pertumbuhan kredit perbankan ini didorong oleh kredit produktif yaitu kredit investasi yang tumbuh mencapai 13,96 persen dan kredit modal kerja yang tumbuh mencapai 12,75 persen," jelas Wimboh.
Selain itu, penyaluran kredit perbankan ini didorong oleh 4 sektor yang pertumbuhan kreditnya lebih tinggi dari rata-rata industri yaitu sektor pertambangan, listrik gas dan air, konstruksi dan transportasi.
Sedangkan pembiayaan dari lembaga pembiayaan per Februari 2019 masih tumbuh positif mencapai 4,61 persen yoy dengan Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan per Februari 2o1g yang relatif terjaga sebesar 2,70 persen.
Dalam menjaga resiliensi Lembaga keuangan nasional dalam menghadapi downside risk perlambatan ekonomi global, OJK terus meningkatkan kapasitas pelaku di industri keuangan, baik dari sisi permodalan maupun manajemen risikonya.
Dalam menjaga momentum pertumbuhan, OJK akan terus meningkatkan peran sektor jasa keuangan untuk menyediakan pembiayaan bagi pembangunan khususnya melalui pengembangan pasar modal baik dari sisi supply maupun demand.
Selain itu, OJK juga akan terus membuka akses keuangan seluas luasnya bagi UMKM dan masyarakat di daerah pedesaan dan daerah terpencil diantaranya melalui perluasan pemanfaatan teknologi keuangan, penyaluran KUR dengan skema kluster dan pendirian Bank Wakaf Mikro.
Baca juga:
Blue Bird Resmi Operasikan Mobil Listrik Tesla dan BYD
Raup Laba Rp 695 Miliar, Lippo Karawaci Putuskan Tak Bagi Dividen 2018
Lippo Karawaci Rombak Jajaran Direksi dan Angkat John Riady Sebagai CEO
RUPST Lippo Karawaci Setuju Rights Issue USD 730 Juta
Ajarkan Investasi, IPB Bakal Bangun Mini Lab Pasar Modal
Digelar Malam Ini, Debat Capres Bakal Tentukan Laju IHSG