Kurangi Emisi Karbon, Perusahaan Tambang Merdeka Cooper Tanam 1.000 Bibit Mangrove
Upaya penanaman mangrove ini juga merupakan dukungan terhadap pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih Indonesia pada 2060 atau lebih cepat.
PT Merdeka Copper Gold Tbk ( MDKA) melalui anak usaha PT Bumi Suksesindo (PT BSI) berkomitmen mengurangi emisi karbon yang merupakan dampak dari operasinya. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan melakukan penanaman 1.000 bibit mangrove di kawasan Taman Wisata Angke, Jakarta Utara dan kawasan Muara Gembong, Jawa Barat.
- Kurangi Ketergantungan Energi Fosil, Semen Indonesia Dongkrak Penggunaan Bahan Bakar Alternatif
- Mendukung Upaya Pemerintah Kurangi Emisi Karbon di Indonesia
- Kurangi Emisi Karbon, PLTU Ombilin Gunakan Limbah Serbuk Kayu Jadi Bahan Bakar
- Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
"Penanaman mangrove ini bagian dari kepedulian perusahaan untuk memerdekakan anak cucu kita dari polusi," kata Direktur PT Bumi Suksesindo, Cahyono Seto dalam kegiatan penanaman mangrove di Taman Wisata Angke Jakarta, Jakarta Utara, Kamis (25/7).
Penanaman mangrove dipilih karena kemampuan tanaman tersebut mampu menyimpan banyak karbon dibandingkan jenis tumbuhan lainnya. Yakni, setiap hektare ekosistem mangrove dapat menyimpan empat kali lebih banyak dibandingkan jenis tumbuhan lainnya.
"Jadi, kita pilih mangrove karena tanaman ini memiliki kemampuan empat kali lipat lebih banyak (menyimpan emisi karbon)," tegas dia.
Upaya penanaman mangrove ini juga merupakan dukungan terhadap pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih Indonesia pada 2060 atau lebih cepat.
Dalam kontribusinya, Merdeka Copper Gold telah menerbitkan komitmen nol bersih yang didukung oleh GHG Emissions Reduction Roadmap yang menargetkan pengurangan intensitas emisi sebesar 50 persen untuk produk tembaga dan emas serta 29 persen untuk produk asam.
"Grup Merdeka juga membangun kesadaran kolektif para karyawan melalui program konservasi lingkungan berkelanjutan, sehingga menghasilkan aksi nyata yang positif terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” ungkap Seto.
Penanaman bibit mangrove ini diharapkan dapat memulihkan kualitas ekosistem lingkungan di DKI Jakarta. Khususnya dalam mengatasi persoalan turunnya muka air tanah di ibu kota.
"Memang membangun Jakarta ini perlu juga dari sisi keseimbangan (alam)," tandasnya.