Kurs Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Meredanya Kekhawatiran Evergrande
Menurut Ariston, perbaikan sentimen minat pasar terhadap risiko itu disebabkan oleh tindakan Bank Sentral China yang menyuntikkan dana ke sistem perbankan untuk meningkatkan likuiditas di tengah krisis utang perushaaan properti Evergrande.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan berpotensi menguat seiring meredanya kekhawatiran pasar soal gagal bayar Evergrande.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.250 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.243 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Nilai tukar Rupiah berpeluang menguat hari ini dengan menguatnya minat pasar terhadap risiko sejak kemarin," kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/9).
Semalam, indeks saham AS rata-rata ditutup menguat di atas 1 persen. Sementara harga emas yang merupakan aset aman bergerak turun. Sedangkan nilai tukar utama dan regional bergerak menguat terhadap dolar AS.
Menurut Ariston, perbaikan sentimen minat pasar terhadap risiko itu disebabkan oleh tindakan Bank Sentral China yang menyuntikkan dana ke sistem perbankan untuk meningkatkan likuiditas di tengah krisis utang perushaaan properti Evergrande.
"Evergrande juga menyatakan masih berusaha untuk membayar kewajibannya. Persoalan utang ini belum selesai, tapi untuk sementara, kekhawatiran pasar mereda," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 pada Kamis (23/9) bertambah 2.881 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,2 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 160 kasus sehingga totalnya mencapai 141.114 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 4.386 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,01 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 47.997 kasus.
Vaksinasi
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 83,25 juta orang dan vaksin dosis kedua 46,98 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan, Rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp14.220 per USD hingga Rp14.200 per USD dengan potensi resisten di kisaran Rp14.260 per USD.
Pada Kamis (23/9) lalu, Rupiah ditutup stagnan alias sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.243 per USD.
(mdk/idr)