Kurs Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.172 per USD
Kurs Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.172 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.173 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.150 hingga Rp14.200 per USD.
Kurs Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.172 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.173 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.150 hingga Rp14.200 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Oktober 2021 akan mencapai 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Selain itu, para ekonom memproyeksikan indeks harga konsumen (IHK) pada Oktober 2021 akan mengalami peningkatan atau inflasi.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
"Sedangkan tingkat inflasi pada periode tersebut akan mencapai 0,12 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, diperkirakan tingkat inflasi akan mencapai 1,66 persen (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 1,60 persen yoy," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Kamis (28/10).
Sementara, inflasi inti diperkirakan meningkat menjadi 1,36 persen yoy, dari 1,30 persen yoy pada September 2021. Secara tahunan berjalan, tingkat inflasi akan mencapai 0,92 persen (year-to-date/ytd). Dengan perkembangan tersebut, peningkatan inflasi hingga akhir 2021 akan mencapai tingkat yang rendah, meski terjadi tekanan inflasi karena permintaan yang meningkat pada kuartal-IV 2021.
Peningkatan tersebut mengikuti pola musiman, serta didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan dan tarif jasa transportasi. Beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga di antaranya cabai merah, minyak goreng, daging ayam, dan cabai rawit.
"Sedangkan sumber utama inflasi lainnya diperkirakan berasal dari biaya transportasi karena beberapa pelonggaran pembatasan Covid-19 meningkatkan mobilitas publik," kata Ibrahim.
Walaupun ada perbedaan prosentase antara para ekonom dan Bank Indonesia (BI), namun ke depan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"BI pun akan terus memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya.
Baca juga:
Mulai November 2021, BI Kembali Buka Layanan Penukaran Rupiah di 3 Provinsi
Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.172 per USD
Kepercayaan Investor Meningkat, Rupiah Diprediksi Bergerak Stabil
Rupiah Ditutup Menguat Tipis di Rp14.152 per USD, Besok Diproyeksi Berfluktuatif
Kurs Rupiah Melemah ke Rp14.158 per USD Dipicu Pernyataan Gubernur The Fed
BI Catat Uang Beredar di September 2021 Capai Rp7.287,3 Triliun