Kurs Rupiah Melemah ke Level Rp14.213 per USD
Rupiah pagi ini bergerak melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.213 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.208 per USD.
Nilai tukar (kurs) Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah, dibayangi sentimen tapering bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), meski laporan tenaga kerja AS jauh di bawah perkiraan.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.213 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.208 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Dolar AS menguat atas isu The Fed masih harus melaksanakan tapering stimulus di akhir tahun 2021 ini," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (12/10).
Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan data penggajian nonpertanian atau Non Farm Payrolls (NFP) naik sebanyak 194.000 pekerjaan pada periode September, jauh di bawah estimasi sebanyak 500.000 pekerjaan.
Meski demikian, pelaku pasar berekspektasi The Fed akan tetap mulai melakukan tapering pada November mendatang.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 pada Senin (11/10) kemarin mencapai 620 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,23 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 65 kasus sehingga totalnya mencapai 142.716 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 2.444 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,06 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 22.541 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 100,32 juta orang dan vaksin dosis kedua 57,61 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Pada Senin (10/10) lalu, Rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.208 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.223 per USD.
Baca juga:
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Seiring Terkendalinya Pandemi Covid-19 di Tanah Air
Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.222 per USD
Rupiah Diprediksi Melemah Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS
Rupiah Ditutup Menguat Jelang Rilis Laporan Tenaga Kerja AS
BI Kembali Buka Layanan Uang Rupiah Mulai 8 Oktober 2021